Liputan6.com, Jakarta - Thailand menjadi satu-satunya tim nasional yang berhasil menorehkan prestasi dengan merebut lima trofi juara di Piala AFF. Kepastian itu didapat setelah menjungkalkan Indonesia pada laga leg kedua final dengan skor 2-0 atau agregat 3-2 di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12/2016) malam.
Baca Juga
Pada pertandingan krusial tersebut tuan rumah Thailand membuka keran gol lebih dulu di menit 37 melalui Siroch Chatthong. Gol pembuka itu tercipta berawal dari umpan silang Theeraton Bunmathan dari sisi kiri lapangan yang salah diantisipasi oleh Fachrudin Aryanto. Bola yang memantul kemudian mengenai kaki Siroch dan masuk ke gawang Kurnia Meiga.
Gol kedua tercipta di babak kedua. Berawal dari kesalahan pemain bertahan Indonesia di mana empat pemain terlihat mengerubuti Teerasil Dangda. Sementara Siroch lolos dari pengawalan sehingga kapten Thailand tersebut dengan mudah mengirimkan umpan datar kepada rekan setimnya yang langsung dikonversikan menjadi gol.
Advertisement
Hingga peluit panjang dibunyikan, kedudukan 2-0 untuk kemenangan Thailand tak berubah. Mereka pun merayakan gelar kelima di Piala AFF dengan sangat meriah. Namun di balik keberhasilannya tersebut terselip cerita yang kurang mengenakkan dari suporter tuan rumah.
Seperti dikutip dari SiamSport, Minggu (18/12/2016), suporter yang menamakan diri mereka sebagai ultras Thailand terlihat menyalakan flare saat The War Elephants unggul 1-0. Padahal jika merujuk pada aturan AFC bahwa suporter tidak diperbolehkan membawa masuk flare.
Bukti Kuat
Meskipun pihak keamanan bergerak cepat memadamkan flare tersebut, tapi upaya yang dilakukan tampaknya tidak akan berjalan sesuai rencana. Pasalnya ada beberapa bukti foto yang bisa menyeret Thailand terkena sanksi.
Ini hanya berselang beberapa hari setelah suporter timnas Indonesia menyalakan flare di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (14/12) lalu. Kemungkinan masalah flare yang dilakukan suporter kedua tim nasional ini akan dibahas dalam rapat AFC sekaligus membicarakan mengenai format baru mengenai Piala AFF 2018 mendatang.
Advertisement
Buru Pelaku
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) terus memburu para suporter yang telah menyalakan flare dan kembang api pada di Stadion Rajamangala, Sabtu lalu. Presiden FAT yang pernah menjabat sebagai kepala kepolisian Thailand, Somyot Poompanmoung meminta bantuan semua pihak untuk memburu para pelaku.
Dia bahkan menyediakan total hadiah 300 ribu baht bagi yang bersedia memberikan informasi keberadaan mereka. Masing-masing informan akan mendapat imbalan sebesar 30 ribu baht. "Kami tidak menutup mata mengenai masalah ini," ujar Poompanmoung.
Dia menambahkan, "Dan kami tengah menyiapkan hadiah sebesar 30 ribut baht bagi yang bisa memberi kami petunjuk dan kami akan menambah 30 ribu baht lagi bila daftar yang disampaikan kepada kami lebih dari satu," ujar Poompanmoung seperti dilansir SiamSports.
Sesuai kurs mata uang saat ini, 30 ribu bath senilai dengan Rp11,19 juta.