4 Pelatih Top Eropa di Ujung Tanduk

Salah satu pelatih top Eropa itu adalah Arsene Wenger.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Feb 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 06:48 WIB
Manajer Arsenal Arsene Wenger (Sven Hoppe/dpa via AP)
Manajer Arsenal Arsene Wenger (Sven Hoppe/dpa via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi di Eropa sudah memasuki tahap akhir. Liga Inggris, misalnya, 20 tim hanya menyisakan 13 pertandingan lagi untuk menentukan siapa yang akan jadi jawara musim ini.

Namun di balik persaingan perburuan gelar juara, terselip cerita menarik tentang masa depan pelatih. Ada yang tinggal menunggu perpanjangan kontrak, ada pula yang nasibnya berada di ujung tandung lantaran gagal mendongkrak prestasi tim yang ditanganinya.  

Siapa saja mereka? Berikut 4 pelatih yang berada di ujung tanduk:

Claudio Ranieri

Leicester City, Swansea City, Premier League
Ekspresi pelatih Leicester City, Claudio Ranieri saat memberikan instruksi di lapangan pada lanjutan Premier League di Liberty Stadium, Swansea, Wales, (12/2/2017). Swansea menang 2-0. (Nick Potts/PA via AP)

Claudio Ranieri baru saja dinobatkan sebagai pelatih terbaik dunia lantaran sukses mengakhiri paceklik gelar Liga Inggris selama 132 tahun bersama Leicester City di musim lalu. Namun begitu, cerita keberhasilan tentang The Foxes sudah tak lagi mengguncang penikmat sepak bola dunia.

Hal itu terjadi lantaran Leicester City seperti kehilangan identitasnya sebagai tim yang disegani di Liga Inggris. Pasalnya saat ini mereka terdampar di urutan ke-17 dengan raihan 21 poin dari 25 pertandingan terakhir di Liga Inggris. Jamie Vardy dkk hanya terpaut satu angka dari penghuni degradasi Hull City di 13 pertandingan tersisa.

Tak ayal, nasib Ranieri bersama Leicester mulai ramai dibicarakan. Belum lagi pada lanjutan Liga Inggris akhir pekan ini, mereka akan menjamu Liverpool yang juga sedang mencoba untuk keluar dari masa sulit. Jika The Foxes kehilangan angka penuh di pertandingan itu, bukan tak mungkin masa depan Ranieri bersama Leicester bakal berakhir.

Arsene Wenger

Arsene Wenger
Arsene Wenger (AFP/Adrian Dennis)

Hampir 21 tahun mengabdi di Arsenal rasanya sudah cukup buat Arsene Wenger untuk meletakkan jabatannya di akhir musim ini. Ditambah Arsenal hingga saat ini belum memberikan tanda-tanda akan memperpanjang kontrak juru taktik yang akan habis pada akhir musim ini.

Skenario yang dilakukan klub cukup beralasan, sebab Wenger tak kunjung memberikan prestasi membanggakan sejak menggondol trofi juara FA dan Community Shield pada musim 2014/2015. Sementara di Liga Inggris, The Gunners terakhir kali merayakan trofi bersama penggemar pada 2004.

Mengacu pada catatan tersebut rasanya tepat jika pejabat Arsenal mengambil langkah berani, terlebih mereka baru saja menelan kekalahan telak 1-5 dari Bayern Muenchen di Liga Champions.

Diego Simeone

Diego Simeone
Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Mungkin agak terkejut ketika menempatkan nama Diego Simeone dalam daftar empat pelatih yang nasibnya berada di ujung tanduk. Namun tak ada salahnya untuk membuka sedikit apa yang terjadi di Atletico Madrid.

Simeone tentunya belum mau mengucapkan selamat tinggal terhadap gelar Liga Spanyol. Karena mereka masih mempunyai kesempatan untuk mengejar ketertinggalan poin dari tim sekota Real Madrid.

Kini Atletico berada di peringkat empat dengan jarak tujuh poin dari pemuncak klasemen Liga Spanyol, Madrid. Andai pelatih berpaspor Argentina itu tampil kurang konsisten di sisa pertandingan musim ini, bukan tidak mungkin dia akan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih. Di lain sisi, ada spekulasi yang menyatakan Simeone akan menjadi pengganti Arsene Wenger di Arsenal.

Jurgen Klopp

jurgen klopp
Manajer Liverpool asal Jerman, Jurgen Klopp. (AFP/Paul Ellis)

Terakhir, ada nama Jurgen Klopp. Pelatih berkacamata itu memang sempat mendapatkan label sebagai pelatih terbaik Liga Inggris di paruh pertama. Bahkan ia sempat menggondol trofi itu pada September dan Desember.

Ironisnya, memasuki pergantian tahun performa Klopp mundur sangat signifikan. Tercatat hingga bulan Februari, pelatih berkebangsaan Jerman itu hanya meraih satu kemenangan dari 10 pertandingan di tahun ini.

Satu kemenangan itu direbut Liverpool sewaktu mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0, pada (12/2) lalu. Berkaca pada hasil minor tersebut, bukan tidak mungkin jika The Reds gagal memetik kemenangan, maka pejabat Liverpool bakal menggelar pertemuan untuk membahas tentang masa depannya.

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya