Liputan6.com, Solo - Sebelumnya, Stadion Manahan, Solo, sempat disebut-sebut sebagai tempat yang angker bagi Arema FC. Namun, kunjungan kali ini justru membawa berkah yang positif.
Baca Juga
Arema memang memiliki catatan yang buruk di markas Persis Solo itu. Dari 14 kunjungan, hanya empat kali menang, dua kali imbang, dan delapan kali terkapar.
Hebatnya, hak tersebut tak membuat Arema tampil terbebani ketika meladeni Sriwijaya FC pada babak 8 besar Piala Presiden, Minggu (26/2/2017). Arema yang justru tampil sebagai pemenang dengan skor 1-0.
"Alhamdulillah rapor Arema yang disebut selalu sulit menang di Solo terpatahkan. Dan terpenting adalah kami lolos ke babak berikutnya," tutur Aji Santoso, pelatih Arema.
Berbeda dengan Arema, Sriwijaya sejatinya punya rapor yang cukup bagus saat berlaga di Manahan. Tercatat, mereka mampu menyapu bersih delapan laga di Manahan dengan kemenangan sejak 2010.
Bahkan, tuah Manahan pula yang membawa Laskar Wong Kito melaju ke final Piala Presiden 2015. Setelah main 1-1 pada leg pertama semifinal di Kanjuruhan, Sriwijaya menang 2-1 saat meladeni Arema di Manahan. Kala itu, Sriwijaya memilih Manahan sebagai alternatif kandang mereka.
"Selain hasil, cara main tim membuat saya cukup puas. Kami bermain dengan bola-bola pendek. Setelah cetak gol, serangan Arema pun lebih berkembang," beber Aji.
Advertisement