Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman meminta pemainnya untuk mewaspadai dua striker Pusamania Borneo FC (PBFC), yakni Reinaldo Elias Da Costa dan Patrich Wanggai. Ia menilai pergerakan kedua pemain tersebut selalu merepotkan lini pertahanan timnya.
Baca Juga
Advertisement
"Di sana (PBFC) mempunyai pemain yang suka tiba-tiba muncul. Ada Reinaldo yang memiliki postur tinggi dan Wanggai kemarin mencetak gol," kata pelatih yang membawa Persib juara di Piala Presiden 2015 itu di Bandung, Sabtu (4/4/2017), seperti dinukil dari Antara.
Selain pergerakan dua striker itu, para pemain Persib juga mesti mengantisipasi ancaman eksekusi tendangan bebas. Pasalnya, dua gol yang bersarang ke gawang Maung Bandung pada leg pertama merupakan hasil kreasi dari bola mati.
"Ditambah ada Asri Akbar yang kemarin bermain bagus dalam mengatur serangan. Tapi, semua sudah diantisipasi, kami sudah siap," ujar pria yang akrab disapa Djanur itu.
Dia mengakui, ketika bermain di Stadion Segiri, Samarinda, pemainnya bermain buruk. Di babak pertama, Atep cs terus berada dalam tekanan lawan. Bahkan, lini pertahanan ering dibuat kocar-kacir oleh striker PBFC.
"Di babak pertama luar biasa buruknya sehingga kami kalang-kabut bermain," ujarnya.
Meski begitu, Djanur optimistis bisa memenangkan pertandingan leg kedua. Terlebih timnya punya selisih gol tandang. Dengan begitu, Persib hanya butuh satu gol untuk melaju ke final Piala Presiden 2017.
"Target satu gol, target minimal. Tapi agar pemain lebih enak, nyaman, dan bermain lepas, kita berusaha untuk tidak mencetak satu gol kalau ada kesempatakan kenapa tak cetak dua sampai tiga gol," pungkasnya.