Final Piala Presiden 2017: PBFC Pakai Taktik Kamuflase

PBFC akan menggunakan taktik kamuflase saat melawan Arema FC di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/3/2017) malam WIB.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Mar 2017, 17:44 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2017, 17:44 WIB
Canda Warnai Latihan Resmi PBFC Jelang Final Piala Presiden 2017
PBFC akan menggunakan taktik kamuflase saat melawan Arema FC di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/3/2017) malam WIB. (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Bogor - Pusamania Borneo FC (PBFC) akan menggunakan taktik kamuflase saat melawan Arema FC di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/3/2017) malam WIB pada partai final Piala Presiden 2017. Ada tiga formasi yang sudah disiapkan pelatih PBFC, Ricky Nelson.

Sepanjang Piala Presiden 2017, Ricky Nelson sudah menggunakan tiga formasi, yakni 4-1-4-1, 3-5-2, dan 5-4-1. Tiga formasi itu sukses mengantarkan Pesut Etam melangkah hingga partai final Piala Presiden 2017.

Saat melawan Arema FC, Ricky bisa memainkan tiga formasi tersebut. Namun, 4-1-4-1 menjadi formasi ideal untuk menghadapi Singo Edan. Ricky bisa memasang empat bek dan menumpuk tiga gelandang di lini tengah.

Dengan taktik ini, alur bola dari belakang ke depan atau sebaliknya jika diserang lawan bisa terkontrol. Sedangkan dua pemain di sisi kiri dan kanan menjadi tempat bagi pelari seperti Terens Puhiri atau Rival Lastori. Keduanya punya kapasitas menyuplai bola kepada Reinaldo da Costa atau Patrich Wanggai.

"Jelasnya akan ada sesuatu yang berbeda di final. Entah itu semangat kami jadi berlipat-lipat atau strategi yang lebih top," kata Ricky dikutip dari laman resmi klub.

Lebih lanjut, Ricky menegaskan, Pesut Etam tidak akan terpengaruh dengan permainan menyerang Arema FC yang selalu mengandalkan formasi 4-3-3. "Kami usahakan tidak terpengaruh ritme permainan Arema FC di partai final Piala Presiden 2017. Justru kami upayakan mereka terpancing gaya permainan kami," ucapnya menegaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya