Liputan6.com, London - Menjadi pelatih bukan pekerjaan yang mudah. Mereka merupakan profesi yang acap disalahkan ketika tim dalam keadaan terpuruk di kompetisi.
Pemecatan pelatih adalah hal familiar dan kerap dianggap penyelesai masalah dari terpuruknya performa tim. Namun, pemecatan bukan akhir dari karier para pelatih, sebab tidak sedikit klub lain yang ternyata berminat memakai jasa mereka.
Baca Juga
Sejumlah pelatih malah lebih sukses setelah ia dipecat. Namun, ada pula pelatih yang menjalani karier lebih buruk dibanding ketika dia bersama klub lamanya.
Pelatih-pelatih ternama terkadang mampu berprestasi lebih baik di kompetisi tertentu. Lantas, siapa saja pelatih yang sukses setelah pindah liga? Berikut daftarnya dinukil dari Sportskeeda:
Advertisement
Andre Villas-Boas - Liga Inggris ke Liga Rusia
5. Andre Villas-Boas - Liga Inggris ke Liga Rusia
Villas-Boaz pertama kali disorot ketika menangani FC Porto saat menjuara liga tanpa sekalipun kalah. Keberhasilannya memenangkan Piala Portugal dan Liga Europa untuk Porto bikin Chelsea tertarik.
Akan tetapi, setelah hijrah, Chelsea seperti bukan tempat yang tepat baginya. Ya, dia akhirnya bertahan cuma beberapa bulan di London Barat. Kemudian, AVB mencoba pertarungan ke Tottenham Hotspur dan berharap punya nasib lebih baik.
Musim pertamanya di Tottenham sangat sukses mesiki kehilangan kualifikasi Liga Champions. Tapi, bersama AVB, Spurs meraih rekor klub dengan meraih 72 poin dan merupakan yang tertinggi di klub.
Namun demikian, kehilangan beberapa pemain utama membuat magis manajer asal Portugal itu hilang. Dia akhirnya masuk dalam masa-masa sulit. Hingga akhirnya dipecat dan hijrah ke klub Rusia, Zenit St Petersbug. Nyatanya keputusan hijrah sangat tepat.
AVB jadi pelatih pertama di liga Rusia yang memenangkan enam pertandingan pertama secara beruntun. Di Rusia, AVB sukses meraih gelar liga kelima, dan memenangkan Piala Rusia.
Rafael Benitez – Liga Italia ke Liga Rusia
4. Rafael Benitez – Liga Italia ke Liga Rusia
Setelah cabut dari Liverpool, Benitez bergabung dengan klub peraih treble, Inter Milan. Benitez awalnya meminta pemain baru, tapi ditolak oleh dewan Inter. Dari sini hubungannya dengan manajemen buruk.
Mantan pelatih Valencia ini akhirnya membawa Inter terpuruk di liga dan hanya membawa tim bercokol di posisi keenam Serie-A pada Desember. Dia akhirnya dipecat oleh Inter.
Namun, kehidupan Benitez tak begitu terpuruk. Dia kemudian ditunjuk jadi pelatih interim di Chelsea pada 2012. Meskipun para fans agak tak suka, tapi manajer asal Spanyol ini jadi salah satu faktor Chelsea meraih juara Liga Europa. Namun, sial baginya ini tak menjamin posisi yang permanen.
Mauricio Pochettino – Liga Italia ke Liga Inggris
3. Mauricio Pochettino – Liga Italia ke Liga Inggris
Penunjukkan Mauricio Pochettino di Espanyol tampaknya akan bikin klub meningkat. Namun, pelatih asal Argentina ini gagal. Musim berikutnya ternyata juga salah satu yang buruk, Espanyol hanya dibawanya finis di posisi ke-11.
Setelah musim 2012-13, klub akhirnya memecat Pochettino. Dia akhirnya hijrah ke Southampton setelah pemecatan Nigel Adkins. Di musim pertamanya bersama Soton, dia mampu membawa klub finis di posisi tertinggi Liga Inggris dengan peringkat 8.
Kesan itu ternyata diintai oleh Tottenham. Dia punya andil dalam mempromosikan pemain muda Tottenham ke tim senior. Saat ini, Pocchetino bersama The Lily Whites juga sangat cemerlang. Saat ini mereka juga tengah berada di posisi kedua Liga Inggris dan kalau seperti ini Liga Champions menjadi salah satu jaminan.
Brendan Rodgers – Liga Inggris ke Liga Skotlandia
2. Brendan Rodgers – Liga Inggris ke Liga Skotlandia
Setelah menunjukkan kecermelangan di Swansea City, Rodgers kemudian hijrah ke Liverpool dengan kontrak tiga musim. Pelatih asal Irlandia Utara ini menggantikan Kenny Daglish.
Musim pertamanya, Liverpool hanya finis di posisi ketujuh. Pada musim 2013-14, Liverpool bersamanya berubah menjadi penantang gelar. Bersama duet Luis Suarez-Daniel Sturridge, The Reds ditakuti kala itu.
Namun demikian, nyatanya mereka tergelincir dalam beberapa pertandingan. Pada bulan Oktober 2015, The Reds akhirnya berpisah dengan Rodgers, yang telah gagal untuk menginspirasi Liverpool untuk trofi apapun. Rodgers pindah ke Liga Skotlandia dan bergabung Celtic.
Celtic di bawah Rodgers sangat apik. Dia memenangkan trofi pertamanya di final Piala Liga Skotlandia. Rodgers juga memastikan klub melanjutkan dominasi di Ligan dengan memimpin 27 poin.
Luis Enrique – Liga Italia ke Liga Spanyol
1. Luis Enrique – Liga Italia ke Liga Spanyol
Pada 2011, Enrique membuat keputusan untuk hijrah ke AS Roma dan memimpin tim untuk kualifikasi Eropa. Sayangnya, pelatih asal Spanyol itu tak dapat memenuhi target karena Roma hanya finis di posisi ketujuh.
Enrique kembali ke negara asalnya dan mengambil alih Celta Vigo. Beberapa kalangan menyebut ini merupakan salah satu langkah besar. Dia memimpin klub dengan sangat baik, dan puncaknya kala membawa Celta kalahkan 2-0 Real Madrid.
Dia meninggalkan Celta pada akhir musim untuk Barcelona dnegan kontrak tiga tahun. Di sini, Enrique seperti mengais semua gelar yang ada.
Enrique berhasil membawa Barca juara La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey di musim pertamanya. Musim berikutnya juga jadi pembuktian, dia berhasil memenangkan La Liga dan Copa del Rey. Kini, Barca juga masih terbuka lebar memenangkan Liga Champions dan La Liga pada musim terakhir Enrique. (I. Eka Setiawan)