Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata klub akan bermain dalam berbagai kompetisi sebanyak 50 sampai 60 gim. Dengan banyaknya jumlah pertandingan tentu membuat pemain cepat lelah.
Jalan satu-satunya adalah melakukan rotasi dengan pemain cadangan. Sebuah tim dan pelatih jelas memiliki starting XI terbaiknya. Namun, jelas bahwa tim itu tak mungkin terus dimainkan sepanjang kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
Itu sebabnya, kebanyakan tim siap menimbun banyak pemain berkualitas di bangku cadangan. Hal ini jelas rumit, tapi dibutuhkan agar menambah kedalaman tim.
Meski berstatus cadangan, pemain tersebut bisa jadi sosok penting. Contoh saja Michy Batshuayi yang malah berhasil menjadi pahlawan di balik kepastian gelar juara Chelsea di Liga Inggris pekan lalu.
Lantas, klub mana saja yang punya pemain cadangan terbaik? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Atletico Madrid
Kehebatan Atletico Madrid dalam beberapa tahun terakhir tak lepas dari peran Diego Simeone. Rojiblancos memainkan permainan dengan intensitas tinggi di La Liga dan acap jadi pesaing gelar di setiap musim.
Namun, Simeone sadar bahwa tidak bisa menandingi senjata Real Madrid dan Barcelona di La Liga. Papan klasemen melukiskan gambaran akurat dengan Barcelona dan Real yang telah mencetak 112 dan 104 gol, Atletico yang duduk di urutan ketiga cuma kemas 67 gol. Namun, tim Simeone telah kebobolan paling sedikit gol di liga (26).
Namun patut diingat, Los Rojiblancos punya skuat yang dalam. Guel Moya contohnya, telah menjadi sosok sentral saat Jan Oblak cedera. Thomas Partey, Nicolas Gaitan dan Angel Correra juga punya andil istimewa meski cuma jadi back-up.
Sementara Fernando Torres juga memiliki enam gol dan lima assist yang juga cuma jadi cadangan.Inilah yang membuat Atletico Madrid bisa bersaing
Advertisement
4. Borussia Dortmund
Sebenarnya, Borussia Dortmund tak pernah berkesempatan memenangkan gelar Bundesliga musim ini. Jendela transfer musim panas lalu dengan kedatangan sejumlah pemain baru sepertinya jadi alasan. Thomas Tuchel ingin jadikan musim ini sebagai adaptasi.
Tuchel dan klub telah merekrut dengan baik dalam pembangunan skuat kembali. Terlepas dari kehilangan tiga bintang utama, yakni Henrikh Mkhitaryan, Mats Hummels dan Ilkay Gundogan, Mario Gotze kembali ke klub, serta Andre Schurrle, Ousmane Dembele, Raphael Guerreiro, Marc Bartra, Sebastian Rode dan Emre Mor ditandatangani.
Dengan Marco Reus masih belum bisa mengusir setan-setan cedera untuk bermain dalam musim penuh, remaja seperti Dembele dan Christian Pulisic telah melangkah maju dan memberikan gol dan assist saat bermain bersama Pierre-Emerick Aubameyang.
Jika mereka bisa mempertahankan skuad, mereka bisa mendorong gelar juara musim depan dengan pemain kunci Bayern Munich baik yang pensiun atau penuaan.
3. Bayern Munchen
Jika skuad Bayern Munchen saat ini terbagi menjadi dua tim yang berbeda, bahkan tim kedua-pun akan mampu bersaing di Bundesliga. Itulah kedalaman yang luar biasa dari skuat ini yang membuat Carlo Ancelotti bisa juara di Jerman.
Boateng dan Mats Hummels bisa digantikan oleh Javi Martinez dan Joshua Kimmich. Sementara Douglas Costa dan Kingsley Coman meyakinkan Ancelotti mengenai pilihan jika Franck Ribery dan Arjen Robben tidak ada.
Secara keseluruhan, 16 pemain mencatat waktu lebih dari 1.000 menit di Bundesliga. Satu-satunya kritik yang bisa diratakan di Ancelotti adalah dia tidak bisa menang lebih banyak dengan tim ini. Mereka tersingkir oleh mantan klubnya, Real Madrid di perempatfinal Liga Champions sementara Borussia Dortmund mengejutkan di semifinal DFB-Pokal.
Advertisement
2. Juventus
Klub lain yang saat ini mendominasi liga negaranya adalah raksasa Italia, Juventus. Setelah memenangkan gelar Serie A lima tahun berturut-turut dari tahun 2011/12 sampai 2015/16, mereka terlihat siap untuk menyegel gelar keenam akhir pekan ini.
Antonio Conte membuat mereka menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan saat klub-klub Serie A lainnya hancur. Tapi Max Allegrilah yang membawa mereka ke tingkat berikutnya. Pemainnya yang cerdik bisa digantikan dengan yang sepadan.
Saat dilatih Conte, Juve berjuang di Eropa. Namun Juve kini telah mencapai dua final Liga Champions dalam tiga tahun di bawah Allegri. Mempekerjakan sebanyak lima formasi berbeda, Allegri telah berhasil merotasi skuatnya untuk memastikan mereka memiliki kesempatan memenangkan treble pertama di klub tersebut.
17 pemain berbeda memiliki waktu bermain lebih dari 1.000 menit di liga untuk Juve. Kedalamannya di sisi full-back contohnyam dengan Dani Alves, Alex Sandro, Stephan Lichtsteiner, dan Kwadwo Asamoah, sangat penting bagi stabilitas 4-2-3-1 atau 3-5-2. Di lini tengah Sami Khedira dan Miralem Pjanic bisa digantikan Stefano Sturaro, Claudio Marchisio dan Hernanes yang menyediakan.
1. Real Madrid
Real Madrid memang terkenal punya pemain yang selalu siap bila dipercaya jadi starter. Zinedine Zidane telah berhasil berhasil di mana banyak manajer lain telah gagal sebelumnya dengan menyediakan banyak talenta di skuatnya.
Ancelotti dan Rafa Benitez kehilangan pekerjaan saat mereka tidak bisa memasukkan Gareth Bale dalam rencana saat tidak fit. Zidane beruntung karena cedera Bale malah mendapat talenta lain, yakni Isco. Pelatih asal Prancis tersebut berhasil membawa hasil terbaik dari Isco yang sebelumnya cuma dipandang sebelah mata.
Di lini tengah, Mateo Kovacic dan Lucas Vazquez tampil sangat baik, sementara Marco Asensio sangat terkesan dalam berbagai peran di lini tengah. James Rodriguez, yang mungkin bermain pada musim terakhirnya di Bernabeu, juga mencetak gol saat penting. Cedera Pepe tidak menghalangi tim saat Raphael Varane melangkah maju. Bahkan saat Varane cedera ada Nacho yang menjadi partner Sergio Ramos.
Di depan, saat Cristiano Ronaldo mungkin tak terlalu maksimal, ada Karim Benzema atau Alvaro Morata yang siap jadi pahlawan. Secara keseluruhan, 20 pemain telah bermain lebih dari 1.000 menit di La Liga saja.
I. Eka Setiawan
Advertisement