Liputan6.com, Jakarta Bentrok di sejumlah titik terjadi saat Persija Jakarta bertandang ke markas PS TNI di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (8/6/2017). Keributan dipicu penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda terhadap pendukung Persija, Jakmania , yang hendak menyaksikan laga lanjutan Liga 1 itu.
Kabag Ops Polres Bogor, Kompol Faisal Pasaribu, menyebutkan kericuhan terjadi dua kali, yakni saat kedatangan dan kepulangan para The Jakmania. Menurut dia, insiden bermula dari pelemparan terhadap iring-iringan bus suporter The Jakmania yang diduga dilakukan oknum klub lain.
Advertisement
Baca Juga
"Para suporter dalam bus itu akhirnya turun dan menyerang kelompok massa itu," kata dia.
Namun, hingga saat ini polisi belum menerima laporan terkait korban luka akibat insiden yang terjadi Kamis malam hingga Jumat dini hari tersebut. Pihaknya juga belum mengamankan pelaku penyerang.
"Belum terima laporan. Mereka (The Jakmania) pulang dikawal sampai Jakarta," kata Faisal.
Sebelumnya, personel TNI dari Sub Gar 0502/Jakarta Utara, Sertu Siswo, menyebutkan bahwa pelemparan terjadi saat iring-iringan Jakmania melintas di jalan Alternatif Sentul, Cibinong, Kabupaten Bogor. Massa yang sudah berjaga melempari bus yang ditumpangi suporter Ibu Kota.
Dua unit bus terkena lemparan batu. Bahkan, satu unit di antaranya rusak parah. Hampir seluruh kaca bus Kopaja bernomor polisi B 6788 EW pecah. Aksi pelemparan itu membuat seluruh penumpang bus tersebut keluar untuk melakukan perlawanan.
Namun, upaya mereka dicegah petugas. Para suporter diminta kembali ke dalam bus. Begitu pula para suporter yang di bus lainnya yang terjebak dalam penyerangan itu juga dilarang keluar. Pelemparan terus berlangsung sampai polisi datang membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.
(Simak berita: Rombongan Jakmania Diserang Sekelompok Massa di Bogor).
Sementara itu, media sosial Instagram juga diramaikan dengan video pengeroyokan terhadap pengendara beratribut Jackmania yang diunggah oleh akun @frompersija. Dalam video tersebut tampak wanita yang mengenakan sweater oranye—ciri khas Jakmania—ikut jadi korban. Aksi pengeroyokan tersebut berlangsung di tengah jalanan yang ramai.