Liputan6.com, Jakarta Barcelona seakan terus mendapatkan cobaan yang begitu berat jelang bergulirnya musim 2017/2018. Bahkan, muncul prediksi yang menyebut mereka bakal sulit bersaing demi gelar La Liga.
Setelah menurunnya performa para pemain terbaik, Barcelona juag harus rela kehilangan pemain masa depannya, Neymar, yang dijual ke Paris Saint-Germain (PSG). Ironisnya, sampai saat ini El Barca masih kesulitan mencari penggantinya.
Baca Juga
Hasil di Piala Super Spanyol 2017 melawan Real Madrid pun jadi indikasi negatif untuk Blaugrana. Barca tampak tak berkutik saat takluk 1-3 dari Real Madrid di Camp Nou. Bahkan, satu-satunya gol mereka juga tercipta melalui penalti.
Sebenarnya, terlalu dini untuk memprediksi bagaimana jalan Barcelona dalam memperjuangkan gelar juara. Namun, ada lima fakta dan alasan mengapa mereka disebut akan sulit juara. Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Saksikan video menarik berikut ini:
5. Lini Tengah Lemah
Dulu Barcelona terkenal memiliki lini tengah garang. Dengan duet Xavi-Iniesta-Busquets, El Barca melibas habis lawannya melalui lini tengah.
Kini, tinggal dua nama terakhir yang masih bertahan di klub. Kepergian Xavi sendiri meninggalkan lubang yang tidak bisa ditutup hingga saat ini.
Ivan Rakitic masuk dan melakukannya dengan baik. Akan tetapi, dia jauh dari sosok berpengaruh yang dimiliki El Barca. Andre Gomes dan Denis Suarez adalah pemain lain yang dipandang sebagai penerus potensial, tapi faktanya tak begitu.
Advertisement
4. Perubahan Kepelatihan
Terakhir kali Barcelona mengganti pelatih sukses memenangkan treble. Namun, kemungkinan Barcelona mengulangi prestasi itu hampir tidak mungkin.
Sebab faktanya kala itu, tim yang dibesut Luis Enrique memiliki sebagian besar pemain peninggalan Pep Guardiola yang tak terkalahkan. Ernesto Valverde, sayangnya, tidak.
Iniesta telah mengalami penurunan dan Busquets juga telah kehilangan pesonanya. Pertahanan mereka sebenarnya bagus dengan kedatangan Nelson Semedo. Namun, Barca masih kekurangan bek cadangan berkualitas saat Javier Mascherano absen nantinya.
Satu keuntungan yang dimiliki Valverde adalah dia tidak perlu melakukan perubahan drastis terhadap tim karena filosofinya akan tetap sama. Namun, akan butuh waktu bagi pelatih baru menemukan sistem yang paling sesuai untuk semua pemain.
3. Perginya Neymar
El Barca jelas kehilangan talenta emasnya yang mungkin akan sulit didapatkan lagi pada pemain lain. Hal ini akan memengaruhi kualitas tim.
Secara statistik, Neymar musim lalu memang cuma mencetak 20 gol saja. Akan tetapi, andilnya sangat besar. Jangan salah, dia merupakan pemain dengan catatan assists terbanyak dari semua pemain di Spanyol, yakni 21 kali.
Kontribusi Neymar dalam tiga musim terakhir juga sangat penting buat Blaugrana. Menurut catatan Squawka, pemain Brasil itu rata-rata menghasilkan 30 gol dalam satu musim sejak 2014/15. Ketika trio MSN cetak 122 gol dan 66 assists kala itu, Neymar sukses kemas 39 gol dan 11 assists di semua kompetisi.
Secara keseluruhan, Neymar di Barca menjalani 186 laga, 105 gol, dan 59 assists. Istimewanya, dia jua jadi sosok penting saat Barcelona raih 8 gelar bergengsi.
Dengan kepergian Neymar, praktis lini serang Barcelona cuma menyisakan Lionel Messi dan Luis Suarez. Tak akan ada lagi trio MSN yang mengerikan.
Advertisement
2. Skuat Tak Dalam
Salah satu hal terpenting dalam sepak bola sekarang adalah rotasi. Sebuah tim yang tidak memainkan rotasi dengan benar, akan tersingkir. Zinedine Zidane menunjukkan sejauh mana kekuatan rotasi pada musim lalu.
Di era ada 60 pertandingan dalam satu musim telah menjadi kewajiban, rotasi mutlak diperlukan untuk menjaga kebugaran pemain. Inilah sebabnya mengapa memiliki kedalaman yang kuat sangat penting bagi sebuah tim jika mereka bercita-cita untuk memenangkan gelar.
Barcelona memiliki beberapa pemain kelas dunia di tim. Tapi ketika Anda melihat bangku cadangannya, sangat timpang sekali perbedaan kualitasnya.
Pemain lini tengah cadangan saat ini adalah Andre Gomes dan Denis Suarez sementara Gerard Deulofeu dan Paco Alcacer adalah pemain pengganti pilihan pertama dalam serangan. Lihatlah para pemain cadangan ini sendiri belum teruji betul di sana.
1. Pergeseran Kekuatan
Barcelona, di bawah Pep Guardiola, mendominasi dunia sepak bola. Mereka benar-benar luar biasa dan mungkin jadi tim paling tak terbendung dalam sejarah sepak bola.
Tapi kita semua tahu dominasi Barca berakhir. Hanya sedikit klub yang bisa membanggakan masa supremasi yang begitu lama seperti Barcelona.
Mereka memenangkan treble dua tahun yang lalu, tapi saatnya tiba siklus untuk mengubah fase. Kini, Real Madrid mengambil alih takhta.
Mereka bahkan mulai berani memercayakan talenta muda bersama Zinedine Zidane. Buktinya sudah tercipta kala El Real sukses mempecundangi Barcelona di Piala Super Spanyol. (I. Eka Setiawan)
Advertisement