Hanya Imbang Lawan Fiji, Luis Milla: Timnas Indonesia Butuh Waktu

Timnas Indonesia gagal memanfaatkan dominasi mereka saat melawan Fiji.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 03 Sep 2017, 12:10 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2017, 12:10 WIB
Timnas Indonesia
Gelandang Timnas Indonesia, Irfan Bachdim (kanan) mengawal pergerakan pemain Fiji, Christopher Wasasala pada laga persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (9/2). Laga berakhir imbang 0-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bekasi - Laga uji coba melawan Fiji menjadi bukti perbedaan besar soal gaya bermain timnas Indonesia senior dengan tim U-22. Ide dan skema yang diinginkan pelatih Luis Milla terlihat belum mampu diterapkan dengan baik.

Hasil mengecewakan baru saja didapat timnas Indonesia senior pada laga uji coba di Stadion Patriot Chandrabhaga, Sabtu (2/9/2017). Itu karena Boaz Solossa dan kawan-kawan hanya bisa mengakhiri laga dengan skor 0-0.

Padahal, timnas Indonesia mampu mendominasi sepanjang permainan. Statistik yang dilansir Labbola menyebut, tim Merah Putih menguasai bola hingga 63%. Juga ada 21 tendangan percobaan yang dilakukan timnas Indonesia, lima di antaranya on target.

Namun, perbedaan mencolok terlihat jika bicara soal gaya permainan timnas Indonesia senior dengan U-22. Jika tim U-22 di SEA Games 2017 memamerkan gaya bola-bola pendek, timnas senior justru memainkan bola-bola panjang yang sudah menjadi ciri khas sejak lama.

"Seperti yang saya bilang, ada hal yang kurang dari tim ini. Itu adalah kecepatan mengalirkan bola, kombinasi antar pemain. Kami gagal memanfaatkan kelemahan Fiji. Ini tak lepas dari sedikit waktu untuk berlatih. Saya pun tak punya waktu yang cukup untuk menyampaikan ide-ide yang saya inginkan," kata Milla.



Di SEA Games 2017, gaya bermain timnas Indonesia U-22 memang menuai banyak pujian. Meski mereka gagal mencapai target meraih medali emas, publik tetap terhibur dengan gaya permainan Evan Dimas dan kawan-kawan.

Minim Waktu

Menurut Milla, untuk mengaplikasikan gaya bermain seperti tim U-22 memang butuh waktu yang tidak sedikit. Kelebihannya, tim U-22 memiliki waktu berkumpul dengan Milla jauh lebih banyak ketimbang tim senior yang notabene hanya dua hari.

Pemain timnas U-22 Evan Dimas Darmono usai menang melawan Myanmar dalam laga final perebutan medali perunggu Sea Games 2017 di Stadion MPS, Selayang, Malaysia, Selasa (29/8). Indonesia menang dengan skor 3-1. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Harus dimengerti bahwa U-22 sudah berlatih sekitar tujuh bulan bersama-sama. Mereka sudah mengerti ide dan konsep permainan yang saya mau. Untuk senior, kami hanya punya dua hari latihan, bagi saya itu sangat sedikit. Tapi terpenting saya senang dengan attitude pemain," tegas Milla.

Bagi Milla sendiri, ini adalah uji coba internasional keempat sebagai pelatih timnas Indonesia. Hasilnya, Milla hanya sekali meraih kemenangan, yakni 2-0 atas Kamboja, 8 Juni 2017. Sisanya, timnas Indonesia sekali kalah dan dua kali imbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya