Liputan6.com, Yangon - Setelah sukses kandaskan Myanmar, Timnas Indonesia U-19 sudah ditunggu Filipina di laga berikutnya. Pertandingan Filipina kontra Garuda Nusantara berlangsung malam ini WIB di Stadion Thuwunna, Yangon, Mynamar dalam lanjutan Grup B Piala AFF U-18 2017.
Dalam laga melawan Myanmar, pasukan Indra Sjafri menunjukkan kualitasnya. Timnas Indonesia U-19 mendominasi penguasaan bola hingga 67 persen dan melancarkan 25 tembakan, 10 di antaranya mengarah ke gawang.
Baca Juga
Meski begitu, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan jelas tak boleh lengah. Pasalnya, Filipina menyimpan daya kejut yang membahayakan, terutama lini serang mereka. Filipina sempat dua kali unggul atas Brunei Darussalam, sebelum akhirnya kalah 2-3.
Mariano Suba dan Tacardon jadi pendulang gol Filipina dalam pertandingan melawan Brunei. Akan tetapi, Garuda Nusantara juga memiliki deretan pemain yang jadi ancaman bagi The Young Azkals.
Advertisement
Tiga pemain kunci Timnas Indonesia U-19 bisa menjadi pembeda pada pertandingan nanti. Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, dan Hanis Saghara bersinar ketika melawan Myanmar dan berpotensi mengulanginya.
Egy Maulana Vikri
Egy punya kans besar menjebol gawang Filipina. Bukan sembarang prediksi, statistik dan performanya dalam laga melawan Myanmar bisa jadi salah satu pertimbangan.
Pemain asal Medan itu bermain lebih fleksibel, atau versatille di kubu Indonesia. Egy bisa ditempatkan sebagai second striker atau gelandang serang. Padahal, posisi aslinya adalah winger.
Pemain berusia 17 tahun mencetak dua gol ke gawang Myanmar. Akurasi operannya mencapai 74 persen. Itu menjadi bukti Egy merupakan tumpuan Timnas Indonesia U-19.Â
Advertisement
Saddil Ramdani
Saddil Ramdani punya memori indah saat lawan Filipina pada level U-22. Pemain Persela Lamongan itu mencetak gol indah dan jadi salah satu bintang kemenangan 3-0 Indonesia atas Filipina pada SEA Games 2017 lalu.
Pengalamannya itu sangat berguna kala perkuat timnas U-19 lawan Filipina nanti. Dia tentu sudah tahu tipikal permainan calon lawannya itu.
Kecepatan dan pengalaman Saddil dibutuhkan Indra Sjafri untuk mengoyak pertahanan Filipina. Patut dinantikan aksinya di Stadion Thuwunna, Kamis (7/8) nanti.
Hanis Saghara
Hanis cukup mendapat pujian usai laga melawan Myanmar. Kendati tak mencetak gol, beberapa kali dia buka peluang. Salah satunya menit 24 kala dia bekerja sama dengan Saddil yang sayangnya tak berbuah manis.
Kinerjanya sebagai ujung tombak tim sangat diperhitungkan. Hanis diprediksi bakal menjadi salah satu striker masa depan Indonesia.
Namun demikian, Hanis harus lebih mobile lagi di lini depan. Kerja samanya dengan Egy sudah bagus. Cuma, penyelesaian akhirnya kurang tajam. Dia setidaknya melepaskan enam tembakan, tapi tak berbuah maksimal lawan Myanmar.
(Eka Setiawan)
Advertisement