Liputan6.com, Kuta - Kompetisi rugby internasional akan digelar di Kuta, Bali, 14-15 Oktober 2017. Ajang yang akan berlangsung di Lapangan Gelora Samudera ini akan diikuti 36 tim putra dan putri dari 10 negara.
Baca Juga
Advertisement
Koordinator tim Bali 10's Rugby Denim McHardy mengatakan, dipilihnya Kuta sebagai lokasi pelaksanaan karena destinasi yang terkenal dengan istilah kampung turis adalah sentral pariwisata Bali. Sehingga selain strategis untuk pelaksanaan, peserta juga dapat menjangkau sejumlah obyek wisata yang terkenal di sekitar kuta.
Ajang ini juga menjadi bukti jika bencana Gunung Agung tidak memengaruhi geliat pariwisata di Bali. "Kami tahu Bali sedang dilanda bencana Gunung Agung. Justru kami ingin membantu dan mengatakan, datanglah ke Bali, nikmati keindahannya," kata Denim di Jimbaran, Bali, Jumat (13/10/2017).
Even ini didukung penuh ‎Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta. Ketua LPM Kuta Gusti Agung Made Agung mengaku even ini untuk semakin menggairahkan pariwisata olahraga yang makin marak digelar di Bali.
"Dalam konteks sport tourism, tentu kami mendukung sekali kegiatan ini. Efek dominonya besar sekali. 36 tim, mereka membawa keluarga selama 3 hari dan berlibur di Bali. Mereka yang belum kenal Bali, akan mengenalnya," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Belum Populer
Permainan rugby merupakan sejenis permainan sepak bola tim yang dimainkan oleh dua tim. Saat ini, olahraga tersebut belum begitu poluler di Bali. Padahal, olahraga ini sudah mulai diperkenalkan di Bali sejak 1995. Namun, saat itu, sebagian besar pemainnya dari kalangan ekspatriat.
Salah satu pemain rugby asal Bali, Wira Ditta Lokantara, menyambut positif pelaksanaan turnamen tersebut. Selain lebih memasyarakatkan rugby, pelaksanaan turnamen tersebut diharapkannya juga bisa digunakan sebagai media promosi pariwisata.
"Ini akan menjadi turnamen rugby terbesar di Bali. Di Bali sendiri peminatnya sebenarnya banyak. Bahkan selain Jakarta dan Papua, Bali adalah salah satu sentral pengembangan rugby di Indonesia. Hanya saja kami akui, hingga saat ini pemainnya masih sedikit," katanya.
Even ini juga mendapat dukungan penuh dari Karma Resort. Marketing Karma Resort, Mark Thomson memaparkan, turnamen ini sebagai dukungan pihaknya terhadap Bali. Apalagi Karma sudah ada di bali selama dua puluh tahunan.
Menurutnya, pelaksanaan turnamen itu akan memberi dampak positif terhadap perkembangan pariwisata di Pulau Dewata. Apalagi, pariwisata Bali kini dihadapkan dengan sebuah isu negatif berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung.
"Walaupun ada aktivitas Gunung Agung, pariwisata Bali masih aman. Buktinya walau sudah mendengar kabar itu, hingga saat ini belum ada tim peserta turnamen yang membatalkan kedatangannya," imbuhnya.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)