Liputan6.com, Milan - Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, menghadapi tekanan jelang laga melawan Genoa di San Siro dalam lanjutan Serie A pekan ke-9, Minggu (22/10/2017). Rossoneri terus menuai hasil minor sebelum kontra Genoa.
Tiga kekalahan beruntun di pertandingan sebelumnya, serta hasil imbang 0-0 melawan AEK Athens di Liga Europa, AC Milan dinilai inkonsisten. Montella terancam dipecat jika gagal membawa I Rossoneri menang pada laga kali ini.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Montella diberi kesempatan dua pertandingan lagi untuk menunjukkan kelayakan dirinya. AC Milan wajib meraih enam poin dari dua kesempatan itu. Di tengah kabar itu, sudah tersiar pula sejumlah nama pelatih yang akan menggantikan Montella jika gagal.
Menghadapi tekanan itu, Montella mengutip ungkapan pengarang ternama Inggris, Winston Churcill. Menurutnya, penyebab kekalahan AC Milan bukan performa yang buruk, melainkan hanya hasil yang kurang beruntung.
"Saya berpikir jernih dan termotivasi. Saya ingin mengutip Churcill, 'Sukses itu kemampuan untuk melewati satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan antusiasme'," ujar Montella saat jumpa pers, seperti dilansir Football Italia.
Montella ditunjuk sebagai pelatih AC Milan sejak musim panas tahun lalu, menggantikan Cristian Brocchi. Di awal musim ini ia memperpanjang kontrak sampai 2019, setelah sukses mengantarkan Milan juara Piala Supercoppa Italia dan lolos kualifikasi Liga Europa.
Montella Mulai Merasa Tertekan Latih AC Milan
"Saya masih sama bahagianya menjadi pelatih Milan saat ini seperti saat hari pertama. Tapi saya juga tahu risiko yang menyertai profesi ini. Seluruh hidup saya selalu dilalui dengan risiko. Saya meninggalkan rumah di usia yang sangat muda untuk menjadi pemain," terangnya.
"Saya mulai bekerja sebagai pelatih di usia muda di Roma dan kemudian melatih Fiorentina setelah beberapa tahun hidup di hutan belantara. Risiko tidak membuat saya takut, justru itu kesempatan saya untuk menunjukkan yang terbaik," tutur Montella.
Belajar dari hasil buruk di empat pertandingan sebelumnya, Montella menyadari bahwa penguasaan bola tidak akan berarti banyak melawan tim seperti Genoa. Untuk itu, ia meminta anak asuhnya untuk tampil berani dan baik dalam penyelesaian akhir.
"Genoa adalah lawan yang sangat tangguh. Mereka memaksa lawan untuk bermain buruk dan menekan di seluruh sisi lapangan dengan pengawalan yang ketat. Mereka bisa menang atau kalah dengan tim manapun, jadi kami mesti tajam dan berani," papar Montella. (Abul Muamar)
Advertisement