Liputan6.com, Yogyakarta - Patrich Wanggai menjadi perbincangan hangat dalam perburuan pemain Persib Bandung. Keputusan manajemen Maung Bandung ingin merekrut Wanggai memicu kontroversi.
Penyerang asal Papua itu saat ini masih berstatus pemain seleksi. Namun, Wanggai dibawa Persib ke Yogyakarta untuk training camp (TC).
Advertisement
Baca Juga
Penolakan dari bobotoh (sebutan suporter Persib) bermunculan soal akan bergabungnya Patrich Wanggai. Alasannya, aksi provokasi Wanggai ketika Persib Bandung menghadapi tim yang dibela Wanggai kala itum Borneo FC dalam kompetisi Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Kala itu mantan pemain T-Team ini mengacungkan jari tengah ke arah bobotoh yang menyorakinya. Sikap itu dianggap melukai hati dan memancing amarah bobotoh.
Aksi pelemparan bobotol air mineral ke dalam lapangan sempat terjadi. Wanggai mengaku apa yang dilakukannya saat itu memang salah. Tensi pertandingan yang tinggi menjadi salah satu faktor emosinya tersulut dan melakukan aksi tidak terpuji.
Bukan Provokasi
"Sebenarnya itu bukan provokasi, tapi saya tahu itu salah, karena saya berbuat begitu dalam keadaan tensi di lapangan, beda ketika berada di luar lapangan," beber Wanggai.
"Mungkin saya khilaf atau buat hal yang tidak betul dan tidak benar dan saya minta maaf," kata dia.
Wanggai mengaku tidak terlalu memikirkan aksi gerakan menolak Wanggai yang ramai di media sosial. Menurutnya, saat ini dia hanya fokus memberikan kemampuan terbaiknya.
Advertisement
Dapat Tekanan
"Tidak apa-apa itu kan di media sosial itu hak personal jadi tidak ada masalah (aksi menolak Wanggai)," papar Wanggai.
"Saya sudah biasa (mendapat banyak tekanan), kalau mental saya kembalikan lagi, tidak akan mungkin datang saat disuruh ke sini. Saya termotivasi membuktikan saja dan berusaha semaksimalnya," jelasnya.