Liputan6.com, Bandung - Saat menghadapi Persib Bandung, gelandang Sriwijaya FC, Makan Konate diplot sebagai gelandang sayap. Itu bukan posisi asli pemain asal Mali tersebut.
Biasanya, Konate bermain sebagai gelandang serang. Tapi, dia ternyata tidak terlalu canggung dengan posisi anyarnya tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menurut mantan pemain Persib ini, saat membela T-Team di bawah asuhan Rahmad Darmawan, posisi itu kerap dia mainkan. Konate bermain lebih melebar sesuai instruksi pelatih yang akrab disapa RD tersebut saat bermain di Sriwijaya FC.
"Iya (posisi) winger, tapi itu strategi pelatih, coach (Rahmad Darmawan) lebih tahu main di winger atau di tengah harus fokus. Terserah pelatih," ujar Konate kepada wartawan.
"Ini bukan pertama kali, saya sudah pernah main tapi lebih banyak di tengah, jadi tidak masalah," kata dia.
ÂSelain itu, laga Sriwijaya FC menghadapi Persib menjadi debut pemain asal Mali setelah mengalami cedera dan pemulihan dalam waktu yang lama. Konate mengaku kondisinya sudah baik dan pulih seutuhnya.
Â
Tidak Trauma
"Kondisi sudah oke, alhamdulillah sudah sembuh. Sudah lebih dari sebulan mulai latihan dengan uji coba empat kali, sekarang saya bermain solid dan juga lebih kompak dengan tim," tuturnya.
"Tidak trauma, bisa main normal lagi, saya tidak ada masalah karena sudah bermain seperti biasa. Saya kerja keras ekstra untuk lebih baik lagi. Sekarang belum 100 persen, mudah-mudahan sebelum Liga 1 Insha Allah bisa 100 persen," kata Konate.
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengatakan jika dia sengaja memberikan posisi anyar untuk Konate. Hal itu sesuai kebutuhan taktik tim untuk menghadapi Maung Bandung dan dia cukup puas dengan performa Konate.
Advertisement
Bukan Pertama Kali
"Kami memang terus memberikan beberapa peran kepada Konate dalam beberapa latihan dan uji coba. Posisi itu memang sering ia mainkan ketika bersama saya di T-Team Malaysia. Sebetulnya tidak ada masalah," terang RD.
"Namun, harus saya akui terlalu ada jarak karena suplai kami kepada Konate terlalu jauh, jadi ada gap di situ. Ada waktu yang hilang terlalu lama sehingga kemudian bola ketika sama Konate terlanjur terebut lagi. Konate sudah kami latih di posisi itu," jelasnya.