3 Strategi Jitu yang Membuat Persib Menang atas Sriwijaya FC

Persib menang tipis 1-0 atas Sriwijaya FC pada laga pembuka Piala Presiden 2018. Apa kunci kemenangan Maung Bandung?

oleh Ario Yosia diperbarui 17 Jan 2018, 11:05 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 11:05 WIB
Piala Presiden 2018: Persib Bandung Vs Sriwijaya FC
Gelandang Sriwijaya FC, Makan Konate, menggiring bola saat melawan Persib Bandung pada laga Piala Presiden di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (16/1/2018). Persib menang 1-0 atas Sriwijaya FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Laga Persib Bandung kontra Sriwijaya FC dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung, Selasa (16/1/2018). Pertandingan yang menjadi laga pembuka persaingan Grup A Piala Presiden berkesudahan skor tipis 1-0 buat Maung Bandung.

Sriwijaya FC datang ke Bandung dengan komposisi skuat bertabur bintang. Saat klub-klub lain belum memulai persiapan menyongsong musim baru, Tim Laskar Wong Kito getol mendatangkan pemain sejak akhir tahun lalu.

Kehadiran pelatih top Rahmad Darmawan, menjadi magnet bagi pemain beken. Esteban Vizcarra, Makan Konate, Novan Sasongko, Marckho Matrauje, M Nur Iskandar, Yoo Hyungoo, Patrich Wanggai, jadi deretan bintang-bintang baru Sriwijaya FC.

Sementara itu, Persib yang dikenal sebagai klub dengan modal finansial berlimpah cenderung anteng di bursa transfer menyongsong musim 2018. Maung Bandung hanya mendatangkan Bojan Malisic, Oh In-kyun, Eka Ramdani, dan Airlangga Sucipto.

Namun, dengan materi mayoritas mengandalkan pemain lawas, Persib justru sukses mengalahkan Sriwijaya FC lewat gol tunggal Oh In-kyun.

Menurut analisis Bola.com Persib Bandung memang layak memenangi laga yang berlangsung seru sepanjang 90 menit. Setidaknya ada tiga fakta yang mendukung hal tersebut.  Apa-apa saja?

Bermain Lebih Efektif

Catatan statistik menunjukkan kalau Sriwijaya FC mendominasi jalannya laga. Menurut catatan Labbola, Tim Laskar Wong Kito memegang 59 persen kendali penguasaan bola.

Passing akurat Alberto Goncalves dkk menembus angka 272 kali. Angka ini jauh meninggalkan Persib, yang hanya 184. Namun, di sinilah kecerdikan pelatih Persib, Mario Gomez, dalam berstrategi. Para pemain Persib didorong bermain efektif dengan mengandalkan serangan balik cepat.

Striker asing, Ezechiel N'Douassel dibiarkan bertarung sendirian. Ia dibantu pemain-pemain cepat macam Billy Keraf, Oh In-kyun, serta Puja Abdillah yang bermain taktis melakukan tusukan mengganggu pertahanan Sriwijaya FC. Jarang ada pemain Persib lama-lama menahan bola.

Mereka cenderung bermain direct play, mengarahkan bola secepat mungkin dari belakang ke depan untuk menciptakan peluang. Strategi ini membuat Sriwijaya FC sering kali kelabakan. Konsentrasi menyerang mereka kerap diganggu akselerasi pemain speed tinggi Maung Bandung.

Eka Ramdani sukses menjalankan peran sebagai playmaker Persib. Sepanjang laga mantan pemain Persela Lamongan banyak memasok bola-bola diagonal jarak jauh ke pertahanan Sriwijaya FC dari sektor tengah.

Pertahanan yang Kokoh

Sadar kubu lawan punya banyak pemain berkarakter ofensif kuat, Mario Gomez menggeber strategi bertahan yang jitu. Persib melakukan pressing ketat, mematikan permainan agresif Sriwijaya FC sejak dari lini kedua.

Duo jangkar Hariono dan Michael Essien sukses mematikan pergerakan Makan Konate, Adam Alis, dan Nur Iskandar yang jadi lokomotif lini serang Laskar Wong Kito.

Alberto Goncalves yang diplot sebagai target man dibiarkan tak leluasa.

Saat bomber asal Brasil itu memegang bola duo stopper, Bojan Malisic dan Achmad Jufriyanto, selalu cekatan menutup ruang. Beto yang kuat dengan bola-bola daerah dibuat mati kutu.

Sepanjang duel, Sriwijaya FC hanya tercatat delapan kali melayangkan tembakan tepat sasaran ke gawang lawan. Tak banyak peluang emas yang didapat skuat Rahmad Darmawan.

Unggul Kekompakan

Persib menampilkan jajaran line-up mayoritas pemain lawas. Hanya empat pemain baru, Puja Abdillah, Oh In-kyun, Bojan Malisic, serta Eka Ramdani, yang menjajal lapangan.

Bandingkan dengan Sriwijaya FC yang pada pertandingan pembukaan Piala Presiden 2018 menampilkan banyak wajah baru. Praktis hanya Teja Paku Alam dan Alberto Goncalves, pemain lama mereka yang tampil di jajaran tim inti. 

Terlihat kalau pemain-pemain Sriwijaya masih mencari bentuk permainan terbaik. Mereka terlihat belum kompak, memahami keinginan satu sama lain.

Duo stopper Bio Paulin dan  M N'diaye terlihat berulang kali hampir melakukan blunder karena salah koordinasi.

Hal itu tidak dialami Persib, koordinasi antarlini Maung Bandung terlihat amat solid. Penggawa Tim Pangeran Biru yang menjajal lapangan punya kesepahaman bermain yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya