MotoGP Dianggap Perlu Adopsi Sistem Transfer Sepak Bola

Pembalap KTM, Bradley Smith menilai langkah ini bakal mengurangi beban pembalap.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2018, 15:15 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 15:15 WIB
Bradley Smith, MotoGP
MotoGP 2017 menjadi musim perdana Bradley Smith sebagai pembalap tim pabrikan. (Peter PARKS / AFP)

Liputan6.com, London - Tidak ada salahnya gelaran MotoGP mengadopsi sistem dalam bursa transfer seperti yang dijalani oleh sepak bola profesional. Hal ini agar proses negosiasi tim dengan pembalap incaran berjalan sehat dan tidak menimbulkan konflik di masa mendatang.

Itu sebagaimana disampaikan pembalap tim KTM, Bradley Smith. Masa depan pembalap asal Inggris sempat tak menentu pada musim lalu. Hal ini diiringi spekulasi bahwa ia bakal digantikan pembalap penguji, Mika Kallio, menyusul hasil buruk saat balapan.

KTM akhirnya melunak. Tim asal Austria itu akhirnya mempertahankan Smith. Meski demikian, Smith tetap berada dalam periode sulit karena media terus menekannya. 

Berangkat dari pengalaman ini, Smith menilai, alangkah baiknya jika MotoGP mengadopsi bursa transfer seperti sepak bola. Seperti diketahui, di dunia sepak bola, proses negosiasi berjalan dalam dua kali yakni musim panss (Juni) dan musim dingin (Januari).

"Kami selalu membicarakan kontrak. Jika Anda tidak yakin mengenai beberapa rumor di paddock, maka komidi putar sudah dimulai. Saya pernah berbicara dengan Marc (Marquez) dalam penerbangan kembali dari Malaysia, dan pembicaraan itu mengenai bursa transfer pembalap menjadi gila," kata Smith seperti dikutip dari Motorsport, Kamis (18/1/2018).

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 

 

Kurangi Beban Pembalap

Smith menambahkan, sistem transfer yang diterapkan sepak bola mampu mengurangi beban para pembalap. Sebab, pembalap bisa berpikir lebih awal tentang masa depannya. 

"Ketika Anda melihat musim ini secara keseluruhan, saya akan mengatakan tiga pabrikan berbeda terlihat paling kuat di tiga titik berbeda musim ini," kata Smith. 

"Jadi, untuk bisa membicarakannya sekarang, Anda bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi tahun depan. Kami juga tidak tahu apa yang akan terjadi. Harusnya ada jendela transfer dan kami mulai berbicara pada saat itu. Di situlah orang harus ambil keputusan (bukan tiga musim sebelumnya), apa yang akan Anda lakukan untuk beberapa tahun mendatang." 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya