Liputan6.com, Turin - Juventus mulai mengambil langkah konkret untuk merekrut penyerang muda Korea Utara, Han Kwang-Son. Menurut laporan terbaru La Stampa, I Bianconeri akan menemui petinggi klub pemilik Han, Cagliari, untuk mulai bernegosiasi.
Baca Juga
Advertisement
Kebenaran kabar tersebut cukup kuat. Pasalnya, suratkabar La Stampa sendiri dimiliki oleh keluarga Presiden Juventus, Andrea Agnelli.
Niat Juventus untuk merekrut Han ini diyakini tidak hanya sekadar untuk proyek masa depan mereka. Di balik itu, Si Nyonya Tua juga bermaksud ingin meningkatkan citra mereka di Asia untuk memperbanyak fans.
Han mulai menyita perhatian sejak musim lalu. Dia menjadi pemain Korea Utara pertama sekaligus termuda yang mampu mencetak gol di kancah Serie A Italia.
Ketika itu, ia membobol gawang Joe Hart, saat membela Cagliari melawan Torino di pekan 31 Serie A musim 2016/2017. Meski Cagliari kalah 2-3, namun gol yang diciptakan Han menjadi sejarah tersendiri. Total, Han tampil dalam lima pertandingan di Serie A musim lalu.
Â
Â
Statistik Han Kwang-Song
Penyerang 19 tahun itu didatangkan Cagliari ke Serie A dari FC Chobyong dengan status free agent pada Maret 2017 lalu. Musim ini, ia dipinjamkan ke Perugia dan merumput di Serie B.
Cagliari meminjamkannya untuk jangka satu tahun agar si pemain bisa bermain lebih sering guna menunjang perkembangan permainannya.
Kesempatan itu pun dimanfaatkan Han dengan baik untuk menunjukkan kualitasnya. Pada laga debutnya bersama Perugia, dia langsung mencetak hattrick ketika mengantarkan timnya menang 5-1 atas Virtus Entella.
Sejauh ini, ia sudah mencetak 7 gol serta 3 assist dalam 17 penampilan di Serie B.
Advertisement
Terkendala Rezim Kim Jong Un
Namun, langkah Juventus untuk bisa mendapatkan Han dipastikan akan menemui jalan terjal. Sebab, penjualan Han ke Italia sejak awal sudah menuai kontroversial. Disebut-sebut, gaji yang diterima pemain Korea Utara seperti Han akan diserahkan kepada pemimpin mereka, Kim Jong-Un untuk mendanai rezimnya.
Klub Serie A lainnya, Fiorentina diduga pernah merasakan hal ini, ketika mereka terpaksa menghentikan kontrak Choe Song Hyok pada Juli 2016, setelah mendengar selentingan bahwa 70 persen gaji yang dibayarkan kepada pemainnya itu dikirim ke Pyongyong untuk Kim. Hal itu ditengarai menjadi salah satu pemicu PBB dan Uni Eropa memberikan sanksi terhadap Korea Utara.
Memang, sejauh ini belum ada masalah terkait gaji Han. Namun La Stampa menyebut bahwa pada September lalu, Korea Utara tidak mengizinkan wajah Han tampil di televisi Italia.
(Abul Muamar)