Jakarta - PSMS Medan berhasil unggul 2-0 atas Persib Bandung pada laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2018, Minggu (21/1/2018) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung.
Baca Juga
Advertisement
Tampil di depan ribuan bobotoh, PSMS yang dihuni mayoritas pemain muda justru memperlihatkan performa apik. Walau digempur habis-habisan, mental pemain tim Ayam Kinantan tak goyah.
Anak asuh Djadjang Nurdjaman ini justru tampil lebih percaya diri dan kerap merepotkan Persib dengan serangan balik cepat. Selain itu, PSMS juga memiliki beberapa peluang dari eksekusi bola mati. Dua gol yang tercipta pada laga itu juga terjadi dari eksekusi bola mati dan serangan balik.
Kemenangan itu jadi sebuah kejutan karena PSMS berstatus tim promosi dan kuda hitam di grup yang disebut grup maut ini. Di Grup A, PSMS bersaing dengan tiga tim tangguh dan bertabur bintang, yakni Persib, Sriwijaya FC, dan PSM Makassar.
Pada laga pertama, PSMS mengalahkan PSM 2-1. Kemenangan 2-0 atas Persib pun membuat PSMS kukuh di puncak klasemen dengan torehan enam poin.
Sukses PSMS Medan membungkam Persib diwarnai beberapa fakta menarik. Berikut rangkumannnya:
Faktor Djadjang Nurdjaman
Djadjang Nurdjaman mendapat sorotan besar dalam laga yang disebut sebagai El Clasico Indonesia itu. Djanur yang mengundurkan diri dari Maung Bandung pada Liga 1 2017, mampu memberikan bukti sebagai pelatih bertangan dingin.
Di depan ribuan bobotoh yang pernah mengkritiknya, Djanur menunjukkan kelasnya sebagai pelatih yang mampu meracik tim dengan skuat sederhana. Sebaliknya, Persib yang bertabur bintang dibuat frustrasi dengan disiplinnya lini belakang Ayam Kinantan.
Saat PSMS mencetak gol, Djanur tetap dingin tanpa melakukan selebrasi. Namun, di bench pemain, Djanur tersenyum manis penuh arti dan merasa puas.
Seusai pertandingan, Djanur pun tak mengeluarkan pernyataan bernada sombong. Ia mengakui kemenangan PSMS atas Persib tak lepas dari keberuntungan. Pasalnya, dalam laga itu, Persib memang menguasai dan menggempur habis-habisan.
Advertisement
Pembuktian Antony Putro Nugroho
Antony Putro Nugroho tampil konsisten dengan mencetak dua gol semenjak laga pertama PSMS Medan. Penampilan apik Antony juga menjadi ajang pembuktian dirinya yang tak mendapat banyak kesempatan di klub sebelumnya, Bhayangkara FC.
Antony yang absen cukup lama dari cedera gabung Bhayangkara FC dari Arema pada Liga 1 2017. Namun, striker kelahiran Yogyakarta itu kalah bersaing dengan penyerang BFC macam Ilija Spasojevic, Ilham Udin, dan Paulo Sergio.
Antony mengaku senang berseragam PSMS dan ia pun berterima kasih kepada Djadjang Nurdjaman yang memberinya kesempatan bermain.
PSMS Lebih Efektif
Persib Bandung unggul dalam penguasaan bola. Berdasarkan statistik yang dirangkum Labbola, Persib menguasai 59 persen berbanding 41 persen.
Akan tetapi, PSMS lebih efektif. PSMS menciptakan enam peluang dan dua berbuah gol. Sementara, Persib menciptakan tujuh peluang dan tak ada satupun yang berhasil.
Sumber: Bola.com
Statistik Pertandingan @PSMS_id 2-0 @persib ⚽️Frets Butuan 26'⚽️Antoni Putro 30'#PialaPresiden #PialaPresiden2018 #GrupA #PSMS #Persib #MDNBDG pic.twitter.com/aM5cB0pPjI
— Labbola (@labbola) January 21, 2018
Advertisement