Jaksa Selidiki Asal-usul Uang Bos AC Milan

Li harus bisa membuktikan diri bahwa ia memiliki stabilitas finansial untuk membeli AC Milan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2018, 10:35 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 10:35 WIB
AC Milan
Pemilik baru AC Milan Yonghong Li (kanan) . (AFP / MIGUEL MEDINA)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi keuangan AC Milan semakin hari semakin tidak jelas. Situasi yang menimpa klub bersejarah asal Italia itu tak jua menemui kepastian setelah klub berpindah kepemilikan dari tangan Silvio Berlusconi ke tangan Yonghong Li.

Seperti diketahui, AC Milan resmi dijual tahun lalu dengan harga sebesar 740 juta euro. Sejak awal, transaksi ini sudah menimbulkan tanda tanya karena Li meminjam uang sebesar 350 juta euro kepada Elliott Management, rentenir kelas atas. Utang itu wajib dibayar Oktober mendatang.

Sebagian utang itu digunakan untuk membiayai transfer besar-besaran yang dilakukan AC Milan di bursa musim panas lalu. Meski sudah banyak tanda-tanda masalah, para petinggi Milan, termasuk Li, menegaskan bahwa kondisi keuangan mereka baik-baik saja. Buktinya adalah gaji semua karyawan yang selalu dibayar tepat waktu.

Namun, masalah serius muncul, demikian dilansir La Gazzetta dello Sport. jaksa penuntut umum Kota Milan, Fabio De Pasquale, dikabarkan sudah menyelidiki Model 44, yang berarti adalah penyelidikan kejahatan pencucian uang.

Aspek transaksi yang tengah diselidiki De Pasquale adalah asal uang yang digunakan Li untuk membuktikan bahwa ia memiliki stabilitas finansial untuk membeli AC Milan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pencucian Uang

AC Milan-Andre Silva
Penyerang AC Milan, Andre Silva (kiri) merayakan golnya bersama Ricardo Rodriguez pada lanjutan Liga Serie A Italia di Stadion Luigi Ferraris di Genoa, (11/3). Gol Silva mengantar Milan menang 1-0 atas Genoa. (Simone Arveda/ANSA via AP)

Uang sebesar 100 juta euro dalam bentuk deposit itu sudah sulit ditelusuri asalnya. Pasalnya, uang itu sudah "keliling dunia" melewati Hongkong, British Virgin Islands, dan juga Swiss. Itu adalah rute tax haven yang kerap dipakai untuk mencuci uang.

Saat ini, De Pasquale cuma ingin mengetahui asal uang itu sebenarnya. Jika nantinya ditemukan adanya indikasi pencucian uang, maka penyelidikan akan masuk ke ranah kriminal.

Sumber: www.bola.net

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya