Zidane Lebih Hebat Jadi Pelatih Ketimbang Pemain

Mantan rekan setimnya tidak menyangka Zinedine Zidane bakal sukses menangani Real Madrid.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 02 Apr 2018, 21:10 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 21:10 WIB
Zinedine Zidane
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, tak gentar dengan rumor pemecatan dirinya dan siap memperjuangkan jabatannya di klub. (AFP/Gabriel Bouys)

Liputan6.com, Jakarta Zinedine Zidane meraih meraih banyak kesuksesan saat masih aktif sebagai pemain. Beragam trofi bergengsi pernah direbut baik saat memperkuat klub maupun tim nasional. Namun bagi mantan rekan setimnya, Alessio Tacchinardi, Zidane lebih baik jadi pelatih. 

Tacchinardi pernah memperkuat Juventus bersama Zidane. Keduanya sama-sama membawa Si Nyonya Tua tampil sebagai scudetto pada musim 1996/97 dan 1997/98. Setelah pensiun, mereka juga menempuh jalur yang sama, yakni melanjutkan karier sebagai pelatih. 

Sebagai mantan rekan satu tim, Tacchinardi, menilai Zidane lebih hebat saat jadi pelatih. Padahal sebelumnya, dia sama sekali tak menyangka Zizou bisa sukses di jalur ini. 

"Saya berkata, Zidane lebih baik jadi manajer (dariapda pemain) sebab sebagai pemain Semesta membantunya," ujar Tacchinardi kepada Omnisport.

"Dia tidak membutuhkan tips apapun, dia masuk ke lapangan dan bermain seperti saat dia masih kecil. Dulu dan sekarang, Zidane adalah sepak bola di lapangan," katanya. 

 

 

 

Perubahan Karakter

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. (AP Photo/Francisco Seco)

Menurut Tacchinardi, banyak perubahan yang dialami Zidane semenjak menjadi pelatih. Seperti diketahui, Zidane mulai menangani Real Madrid sejak Januari 2016 lalu. Dia dipromosikan dari tim remaja menggantikan posisi Rafael Benitez. Di musim yang sama, Zidane langsung mempersembahkan gelar juara Liga Champions bagi Los Blancos. 

Pada musim berikutnya, Real Madrid sukses mempertahankannya sekaligus menambah koleksi trofi La Liga di lemari mereka. Sayang musim ini, gerakan Real Madrid di La Liga sedikit melambat. Los Blancos hingga kini masih berada di urutan ketiga klasemen sementara atau terpaut 13 poin dari pemuncak klasemen sekaligus rival abadi, Barcelona. 

"Sebagai manajer dia berubah jadi pria yang kuat. Dia pendiam dan pemalu, tapi jika grup (kumpulan pemain) mengikutimu seperti ini, itu artinya Anda telah meningkatkan karaktermu," ujar Tacchinardi. "Dia bagus dari sisi taktik. Dia selalu menemukan gerakan yang benar. Dia lebih kuat sebagai manajer. Sebagai pemain dia alami, tapi sebagai manajer dia menghadapi bencana dan memenangkan trofi," Tacchinardi menambahkan.

Mengagetkan Banyak Orang

Real Madrid-Valencia
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane mengintruksikan Cristiano Ronaldo saat bertanding melawan Valencia pada lanjutan La Liga Spanyol di stadion Mestalla, (27/1). Real Madrid menang 4-1. (AFP Photo/Jose Jordan)

Tacchinardi juga mengatakan bila Zidane adalah fenomena. Apalagi selama ini, tidak ada bakat melatih yang terlihat dalam diri Zidane saat masih aktif sebagai pemain. 

"Dia adalah fenomena. Tapi saya katakan kalau saya tidak pernah sama sekali berpikir dia akan jadi pelatih yang fenomenal," kata Tacchinardi. "Kalau ada mantan rekan setimnya yang berani bersumpah berpikir kalau Zidane bakal jadi pelatih hebat, dia pasti bodoh." 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya