Inter Milan Vs Juventus: Zanetti Sebut Kemenangan Harga Mati

Inter Milan akan melakoni Derby d' Italia melawan Juventus, Minggu (29/4/2018) dinihari WIB di San Siro.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 27 Apr 2018, 16:00 WIB

Diterbitkan 27 Apr 2018, 16:00 WIB

Liputan6.com, Milan - Inter Milan akan melakoni Derby d' Italia melawan Juventus, Minggu (29/4/2018) dinihari WIB di San Siro. Legenda Inter, Javier Zanetti menegaskan kemenangan di laga tersebut adalah harga mati bagi Inter.

"Kami bisa dan harus menang karena kami harus berada di Liga Champions musim depan," ujar Zanetti seperti dilansir Football Italia.

Inter Milan saat ini berpeluang masuk ke Liga Champions musim depan lantaran menempati peringkat kelima dengan 66 poin. Nerrazuri -julukan Inter- hanya tertinggal satu poin dari Lazio yang berada di peringkat keempat.

Di saat bersamaan, kemenangan bagi Inter Milan juga berarti menggagalkan usaha Juventus merengkuh juara Liga Italia musim ini. Ya, Juventus sedang bersaing ketat dengan Napoli yang berada di peringkat kedua.

Keunggulan satu poin dari Napoli membuat posisi Juventus rawan. Satu pertandingan kalah bisa berarti gelar juara melayang ke tangan Napoli.

Dengan liga yang tinggal menyisakan empat pertandingan lagi, mau tak mau Juventus harus sapu bersih demi gelar juara. Bianconeri -julukan Juventus- saat ini mengemas 85 poin.

Selalu Panas

Inter Milan Vs Juventus selalu berlangsung panas (MARCO BERTORELLO / AFP)

Sementara itu, Derby d'Italia punya kenangan tersendiri bagi Zanetti. Sembilan belas tahun membela Inter dari 1995-2014 membuat Zanetti hafal betul bagaimana panasnya persaingan Juventus dan Inter.

Salah satu yang diingat Zanetti adalah saat Juve menggagalkan Inter meraih scudetto di musim 2001/02. Ketika itu, Juventus berhasil merebut posisi puncak klasemen dari Inter di pekan-pekan terakhir Liga sebelum akhirnya keluar sebagai juara.

Persaingan antara keduanya pun semakin panas setelah skandal calciopoli. Seperti diketahui, trofi juara Juventus akhirnya diserahkan kepada Inter setelah kubu Juventus terbukti bersalah terlibat dalam skandal pengaturan skor tersebut.

"Dalam diri saya, ada sesuatu yang hilang. Tetapi kami berhasil membayar lunas kegagalan itu dengan meraih treble winners beberapa tahun setelahnya," ujar Zanetti.