Liputan6.com, Munchen - Mantan kapten Timnas Jerman, Philipp Lahm akan menjadi orang yang menyerahkan trofi asli Piala Dunia kepada tim juara antara Prancis atau Kroasia pada Minggu (15/7/2018) malam nanti. Siapa yang bakal jadi pemenang di final Piala Dunia nanti?
Lahm tahu betul besarnya sensasi kala mengangkat trofi asli Piala Dunia di tribun yang sudah disiapkan tuan rumah. Tak semua pemain bisa melakukan itu kecuali kapten tim.
Advertisement
Baca Juga
Usai Piala Dunia 2014 lalu, Lahm pun mengumumkan pengumuman dirinya mundur dari Timnas Jerman. Dia pun tak pelak lagi menjadi salah satu pemain Jerman paling sukses.
Dia merasakan semua trofi mulai Liga Jerman, DFB Pokal, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub dan tentunya Piala Dunia. Bagi Lahm, memberikan trofi kepada juara Piala Dunia bakal jadi kebanggaan.
"Saya menyerahkan sebuah kebanggaan yang sepak bola Jerman rasakan selama empat tahun terakhir. Itu bakal menjadi momen menyenangkan bagi sang juara dan Jerman yang tentunya ingin merebut trofi itu kembali," kata Lahm yang memiliki 113 caps dengan Jerman seperti dikutip FIFA.com.
Siapa Favorit Lahm?
Lahm sendiri ogah mengungkapkan siapa negara paling favorit untuk merengkuh trofi Piala Dunia pada hari Minggu nanti. Dia mengaku tak pantas ungkap tim favorit.
"Pertandingan yang akan menentukan itu. Tak mungkin saya pilih tim favorit. Tentu, saya bisa bayangkan Hugo Lloris angkat trofi untuk Prancis dan ikuti jejak Didier Deschamps dan Zidane. Begitu juga dengan Luka Modric dan Kroasia yang pertama kali main di final Piala dunia," ujarnya.
Lahm mengatakan siapapun yang akan mengangkat trofi nanti pastinya akan merasakan sensasi luar biasa. Momennya, kata dia, bakal fenomenal.
"Itu momen fantastis karena itu trofi asli. Faktanya, Anda hanya mengangkat trofi ini sebentar saja. Anda juga akan teringat kapten-kapten zaman dulu seperti Fritz Walter, Franz Beckenbauer dan Lothar Matthaus," ucapnya.
Advertisement
All Eropa Final
Lahm juga menanggapi soal dominannya tim asal Eropa di Piala Dunia 2018. Baginya, ini sudah menjadi kejutan karena biasanya negara Amerika Latin bisa tembus semifinal.
"Saya sedikit kaget karena biasanya tim Amerika Latin tembus semifinal. Apakah itu Brasil, Argentina atau Uruguay, selalu ada pemain berbakat di Amerika Latin yang diberi talenta besar," katanya.