Liputan6.com, Le Mans - Kecelakaan yang menimpa Johann Zarco di Sirkuit Le Mans, MotoGP Prancis menjadi penyebab menurunnya performa pembalap berusia 28 tahun tersebut.
Bos tim Tech3, Herve Poncharal, menilai Zarco belum bisa bangkit. Padahal, Zarco berpotensi bersaing di barisan depan untuk MotoGP 2018.
Advertisement
Baca Juga
Zarco awalnya dianggap menjadi penantang serius Marc Marquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso setelah dia berhasil naik podium sebanyak dua kali di Argentina dan Jerez. Tapi situasinya telah berubah drastis saat ia mengalami kecelakaan di Sirkuit Le Mans.
Sejak kecelakaan itu, Zarco terlihat mengalami penurunan performa. Pasalnya, di empat balapan tersisa paruh pertama MotoGP 2018, dia selalu gagal menembus posisi lima besar.
"Saya ingin menjelaskan dan memahaminya. Ada keseimbangan yang sangat rumit bahwa pengemudi dan timnya merasa nyaman dengan motor. Keseimbangan ini memungkinkan pembalap mendapatkan hasil maksimal dari paketnya. Segalanya terasa mudah awal musim ini. Lebih mudah daripada sekarang," kata Poncharal, seperti dikutip dari Speedweek, Selasa (24/7/2018).
Lebih Sulit
"Terkadang bahkan lebih mudah daripada orang-orang dari tim pabrik. Tapi semuanya menjadi lebih sulit sejak kecelakaan di Le Mans. Jika Anda melihat situasi di musim 2017, hampir hal yang sama terjadi. Segalanya baik dan mudah sampai Le Mans, tetapi dari Mugello, segalanya menjadi lebih sulit," tambahnya.
Alhasil, Zarco hanya mampu menutup paruh pertama MotoGP dengan berada di peringkat kelima pada klasemen sementara dengan raihan 88 poin. Bagi penggemar, itu tentu bukan hasil yang ideal.
Poncharal pun merasakan hal yang sama. Dia bahkan membantah jika ada masalah di dalam tim. Tapi, seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa ini selalu terjadi setelah balapan di Le Mans.
Advertisement
Tidak Khawatir
"Setiap produsen membawa beberapa pembaruan selama musim ini. Motor kami tidak akan ditingkatkan dari Qatar ke Valencia. Itu bukan alasan, tapi begitulah adanya dan itulah yang ada dalam pikiran pembalap," bebernya.Â
"Tahun lalu dia tidak terlalu khawatir, karena dia seorang pemula, tapi tahun ini dia menempati posisi kedua di Kejuaraan Dunia setelah Jerez GP. Tujuannya lebih tinggi, tapi dia akan mengatasi itu dan belajar dari pengalaman tersebut," tutur Poncharal. (David Permana)