Jakarta Serena Williams didenda lebih dari £ 13.000 atau sekitar Rp 250 juta setelah menerima tiga pelanggaran kode disiplin selama final AS Terbuka, Minggu (9/9/2019) di Arthur Ashe Stadium, New York.
Tiga pelanggaran itu adalah Serena menerima instruksi pelatih, membanting raket, dan melakukan pelecehan verbal kepada wasit Carlos Ramos.
Baca Juga
10 Pemain Tertinggi di Premier League 2024/2025, Beberapa di Antaranya Berpostur Lebih dari 2 Meter!
Calvin Verdonk, Ivar Jenner, dan Pratama Arhan Raih Kemenangan, Sandy Walsh kalah Sedangkan Mees Hilgers Tidak Bermain di Klubnya
7 Pemain yang Kurang Bersinar di Premier League, Namun Bersinar Setelah Pindah ke Liga Turki
Petenis berusia 36 tahun itu kalah dari Naomi Osaka 2-6, 4-6 pada partai final. Osaka sekaligus menjadi orang Jepang pertama yang memenangi turnamen Grand Slam.
Advertisement
Serena tidak bisa menahan amarah saat kalah dari Naomi. Ia mendamprat wasit Carlos Ramos karena Serena merasa dituduh curang. Serena pun menyebut hakim garis maling.
"Saya tidak curang untuk menang. Saya lebih memilih kalah. Saya ingin Anda tahu itu," kata Serena kepada hakim garis, Carlos Ramos.
"Anda berutang maaf kepada saya. Anda mencuri satu poin dari saya. Anda maling," kata Serena menambahkan.
Kemurkaan Serena bermula saat ia dinilai melanggar kode etik oleh Ramos. Serena dinilai menerima arahan dari pelatihnya.
Serena pun tidak terima dengan tuduhan tersebut. "Anda berutang maaf kepada saya. Saya memiliki anak perempuan dan saya tidak pernah curang seumur hidup saya," katanya.
Serena Williams menolak berjabat tangan dengan Ramos setelah pertandingan.
Â
Sumber: USA Today
Â