Sabet Gelar China Open, Anthony Ginting: Sekarang Beda Rasanya

China Open 2018 merupakan turnamen bulu tangkis level Super 1000 yang pertama kali dimenangkan Anthony Sinisuka Ginting.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 24 Sep 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 13:45 WIB
Anthony Sinisuka Ginting - China Open 2018.
Anthony Sinisuka Ginting juara China Open 2018. (Humas PB PBSI)

Liputan6.com, Changzhou - Jalan terjal harus dilalui Anthony Sinisuka Ginting untuk naik podium juara China Open 2018. Sebagai pemain non-unggulan, tunggal putra Indonesia itu harus menghadapi para unggulan di babak awal turnamen level Super 1000 tersebut.

Di babak pertama China Open, Anthony sudah harus bertemu Lin Dan. Namun, secara mengejutkan, ia mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 serta Juara Dunia lima kali tersebut dengan skor 22-24, 21-5, 21-19. Setelah itu, Anthony bertemu pemain nomor satu dunia dari Denmark, Viktor Axelsen. Melalui permainan straight game, dia menang 21-18 dan 21-17.

Lepas dari Axelsen, Anthony sudah ditunggu jagoan tuan rumah, Chen Long. Ia menaklukkan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2018 itu dengan skor 18-21, 22-20, serta 21-16. Ini adalah kemenangan keempat Anthony atas Chen Long di tahun ini.

Di semifinal China Open, Anthony membalas kekalahannya atas Chou Tien Chen dari Taiwan di semifinal Asian Games 2018. Diaa membungkam Chen dengan skor 12-21, 21-17, dan 21-15.

Tidak Terbebani

Anthony Sinisuka Ginting - China Open 2018.
Anthony Sinisuka Ginting meluapkan kegembiraannya usai mengalahkan Kento Momota dari Jepang di final China Open 2018, Minggu (24/9/2018). (Humas PB PBSI)

Menyingkirkan sejumlah unggulan tak membuat laga final menjadi mudah bagi Anthony. Dia menghadapi Kento Momota, sang Juara Dunia 2018 yang permainannya tengah menanjak. Anthony ternyata bisa mengatasi wakil Jepang tersebut dengan skor 23-21, 21-19.

"Saya bersyukur bisa melewati undian yang berat. Kuncinya, ya saya cuma berusaha, enggak terbebani," kata Anthony usai laga final di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Minggu (23/9/2018) siang WIB.

"Waktu draw keluar, saya cuma melihat siapa lawan saya di babak pertama, itu saja. Makanya kalau ditanya, peluang lawan si A si B di perempat final, semifinal, saya tidak tahu, karena saya tidak perhatikan sampai ke sana. Saya fokus kepada lawan yang akan saya hadapi besok," tambahnya.

Gelar Pertama

Sebelum partai final, Anthony menyebutkan apa yang diraihnya di turnamen China belum lengkap. Sebab, ia masih harus menghadapi Kento Momota di final.

"Sekarang baru beda rasanya, saya merasa senang karena mendapat gelar di turnamen level Super 1000 pertama saya," ucapnya.

"Saya merasa perjuangan di turnamen ini komplet karena saya bisa keluar sebagai juaranya. Bukan cuma mengalahkan unggulan saja," pungkas Anthony.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya