Rapuhnya Benteng Setan Merah

Gawang Manchester United sudah kebobolan 23 gol dari 14 pertandingan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 03 Des 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 17:15 WIB
Manchester United Susah Payah Redam Perlawanan Young Boys
Para pemain Manchester United. (AFP

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) menunjukkan ketidakstabilan sejauh musim ini. Performa anak-anak asuhan Jose Mourinho naik-turun.

Posisi MU di klasemen Liga Inggris menggambarkan situasinya. MU menempati peringkat ketujuh klasemen sementara dengan mengoleksi 22 poin dari 14 pertandingan.

Yang patut digarisbawahi lagi, jumlah memasukkan Manchester United lebih sedikit dibandingkan total kemasukan mereka dari 14 pertandingan tersebut. Setan Merah memasukkan 22 gol dan kemasukan 23 gol.

Ini bukti rapuhnya benteng pertahanan yang dibangun Chris Smalling dan kawan-kawan. Sejauh ini, rata-rata gawang MU kebobolan 1,64 per pertandingan. 

Jumlah kebobolan MU bahkan lebih buruk dari Newcastle United, yang berada peringkat ke-15 di klasemen. Bournemouth, yang menempati posisi kesembilan malah punya selisih gol (23-21) lebih baik dari MU.

Dari 14 pertandingan yang telah dimainkan, Manchester United sudah kalah empat kali dan imbang empat kali, sisanya menang. Di laga terakhir, MU harus rela berbagi angka di kandang Southampton usai bermain 2-2.

Hal ini pula yang membuat Mourinho ngotot mendatangkan bek kelas dunia musim panas lalu. Sayang, permintaan itu tidak dipenuhi manajemen Setan Merah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gagal Mendarat

Manchester United (MU)
Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho (depan) punya pekerjaan rumah di lini belakang. (Martin Rickett / PA via AP)

Bek Tottenham Hotspur, Toby Alderweireld awalnya jadi buruan utama. Lalu, MU beralih ke bek Real Madrid asal Prancis, Raphael Varane. Tapi, keduanya gagal mendarat di Old Trafford musim panas lalu.

Victor Lindelof dan Smalling banyak mengisi pos di jantung pertahanan MU. Eric Bailly mulai kehilangan tempatnya di tim utama Setan Merah.

Namun, sederet pemain itu ternyata tak cukup untuk menjaga area pertahanan MU. Luke Shaw bermain di posisi bek kiri kurang cakap dalam bertahan.

Sementara penampilan David De Gea di bawah mistar gawang MU musim ini tergolong inkonsisten. De Gea di satu pertandingan bisa menunjukkan level kelas dunia, tapi di laga lain seolah kehilangan kualitasnya.


Pengaruh Lini Tengah

Lini tengah juga memengaruhi kinerja pertahanan MU musim ini. Nemanja Matic tampil di bawah standarnya sejauh musim ini.

Paul Pogba banyak disibukkan dengan perseteruannya dengan Mourinho. Permainan Pogba di bawah ekspektasi, padahal musim lalu perannya vital di lini tengah MU.

Solusi instan tentu saja mendatangkan bek baru berkualitas. Namun, di bursa transfer musim dingin Januari nanti, sulit merekrut pemain bintang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya