Liputan6.com, Jakarta - Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol siap tampil habis-habisan di ajang ONE Championship, "ONE: Eternal Glory" yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, 19 Januari 2019. Dia akan berhadapan dengan petarung asal India, Puja Tomar.
Tahun 2018 memang sangat berarti bagi Priscilla. Sepanjang tahun, dia tampil gemilang dan mencatat lima kemenangan di ONE Championship.
Tapi, atlet wanita asal Jakarta ini tidak cepat berpuas diri dan tetap mengincar prestasi yang lebih baik. “Saya hanya berharap agar saya tampil lebih baik di 2019," kata Priscilla, saat diwawancara di sela sesi-sesi latihannya.
Advertisement
Baca Juga
Dia menambahkan, “Saya hanya berjuang dan bertekun untuk menyiapkan yang terbaik bagi setiap pertarungan dan mengeluarkan semua kemampuan saya, melakukan upaya terbaik saya untuk menang.”
Priscilla mengaku, saat ini dia hanya punya mimpi-mimpi yang sederhana dan rendah hati untuk terwujud: untuk menjadi seorang panutan.
Dia ingin terus berkontribusi pada komunitasnya dengan menjadi seorang panutan bagi banyak orang, termasuk keluarganya.
“Saya hanya berharap agar saya mendapatkan lebih banyak pencapaian di ONE Championship tahun ini, untuk melanjutkan tahun 2018 yang luar biasa,” ujar petarung yang berlatih di Siam Training Camp ini.
Kenang Tahun 2018
Priscilla mengenang tahun 2018 sebagai titik balik perjalanannya dalam dunia mixed martial arts (MMA), dimana ia akhirnya mendapatkan persetujuan kedua orangtuanya untuk menekuni bidang yang sangat disukainya ini.
Dalam pertandingan melawan Jomary “The Zamboanginian Fighter” Torres di ONE: CONQUEST OF HEROES, “Thathie” akhirnya mendapatkan pengakuan dari ayahnya.
“Kemenangan itu menjadi momen favorit saya karena ayah saya hadir disana menonton pertandingan melawan Jomary,” katanya. “Ini adalah pertama kalinya keluarga saya menghadiri pertandingan, setelah saya beberapa kali tampil di ONE.”
Advertisement
Penampilan Favorit
Juara wushu nasional ini juga mengingat penampilan favoritnya saat ia meraih kemenangan TKO atas atlet Malaysia, Audrey Boniface, dalam ajang ONE: KINGS OF COURAGE di Jakarta awal tahun lalu.
“Menurut saya, itulah penampilan terbaik saya. Itulah kemenangan pertama saya di ONE Championship,” ujar Priscilla. “Tapi penyelesaian terbaik saya adalah saat saya melawan Krisna Limbaga yang kemudian menyerah. Itu adalah pertama kalinya saya mengakhiri pertandingan dengan teknik demikian.”
Priscilla hanya ingin berlatih untuk menjadi yang terbaik, walaupun kadang ia merasa bebannya terlalu berat untuk menjadi seorang atlet MMA. Tetapi hal ini dengan cepat disiasati oleh rekan-rekannya di Siam Training Camp dengan memberi motivasi dan semangat terbaik, serta pengetahuan lebih tentang seni bela diri.
“Saya sangat berterima kasih pada Siam Training Camp dan Siam Fight Team. Saya menjadi rendah hati dan termotivasi atas semua dukungan itu,” ujarnya.