Liputan6.com, Jakarta - Bambang Pamungkas, striker Persija Jakarta sekaligus legenda Timnas Indonesia, bercerita tentang kisah pertamanya bermain sepak bola saat berbincang dengan Liputan6.com di The Westin, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Saat itu, usianya masih delapan tahun dan masih tinggal dengan kedua orang tua di Getas, Salatiga. Sebagai bocah kampung pada umumnya, Bambang Pamungkas selalu enggan menggunakan sepatu untuk bermain sepak bola.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Miswanto, ayah kandung pria yang akrab disapa Bepe itu, menyadari kesalahan anaknya. Dia membuatkan sekolah sepak bola (SBB) untuk Bepe bermain sepak bola, tapi dengan sebuah syarat, bermain menggunakan sepatu.
"Dulu waktu 8 tahun, saya sulit berlatih, tapi ayah saya buat SSB sendiri, walau tak lama. Ayah saya menggunakan teori yang benar, main pakai sepatu. Kalau di kampung, daripada beli sepatu mending buat yang lain."
"Namun peraturan itu (memakai sepatu), membuat muridnya berkurang. Sebab, di kampung biasanya main bola nyeker (tanpa alas). Kemudian SSB ayah saya tutup," ucap Bambang Pamungkas.
Sepatu Pertama Bepe
Bambang Pamungkas masih ingat betul sepatu pertamanya untuk bermain sepak bola. Harganya pun sangat murah bila dibandingkan sepatu murah winger Timnas Indonesia U-19, Mochamad Supriadi, yang sempat viral karena harganya Rp 30 ribu.
"Sepatu pertama saya itu harganya Rp 12 ribu, lebih murah dari milik Supriadi," ujar Bepe sambil tersenyum.
Menurut pria yang kini berusia 38 tahun tersebut, bermain sepak bola menggunakan sepatu harus diterapkan saat usia dini. "Harga sepatu itu relatif, tapi pembentukan karakter atlet harus sejak kecil."
Advertisement
Terlibat Pencarian Bakat
Bepe bercerita soal masa kecilnya karena terlibat dalam pencarian bakat yang diadakan Home Credit. Ajang: Bintang Lapangan yang melibatkan Bepe ini akan berlangsung di tiga kota, Jakarta, Bandung dan Bali.
"Saya pikir, adanya pencarian bakat akan menjadi yang menyenangkan. Kita semua melakukannya dari sana. Ini sebuah hal yang menyenangkan. Kita semua mencari kesempatan. Ini yang diberikan untuk menjadi bintang lapangan. Kesempatan berharga yang layak dicoba," ujar Bepe.
Ajang bagi pemain kelahiran 2005-2008 itu menargetkan sekitar 1.200 pendaftar di setiap kota. Para peserta akan dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori U-14 dan U-12. Ajang Bintang Lapangan terbuka bagi WNI dan harus mendapat persetujuan orang tua.
Saksikan video pilihan berikut ini: