Komentar Mantan Pemain Barcelona dan Real Madrid Jelang El Clasico

Laga El Clasio antara Real Madrid dan Barcelona juga menyedot perhatian mantan pemain.

oleh Defri Saefullah diperbarui 27 Feb 2019, 07:45 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 07:45 WIB
Barcelona
El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona selalu dinanti ( JAVIER SORIANO / AFP)

Liputan6.com, Barcelona - Duel El Clasico antara Real Madrid melawan Barcelona selalu bernilai emosional. Kedua pemain kerap terlibat dalam emosi tensi tinggi yang sulit dikendalikan.

Menghadapi El Clasico yang merupakan leg kedua semifinal Copa del Rey antara Real Madrid vs Barcelona di Bernabeu, Kamis (28/2/2019), tak hanya pemain yang bermain sekarang yang tegang. Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid juga pasti akan merasakan ketegangan yang sama.

Meskipun berstatus pemain, mereka juga tak kalah tegangnya untuk menyambut 28 Februari nanti. Mantan-mantan pemain Real Madrid dan Barcelona ini rata-rata bersatus sebagai duta besar La Liga.

Maka itu, mereka masih memantau persaingan di La Liga, terlebih duel antara Barcelona melawan Real Madrid. Seperti rilis yang dilansir La Liga, mantan pemain yang buka suara yaitu Carles Puyol, Fernando Morientes,Patrick Kluivert dan Julio Baptista dan Christian Karembeu. Ada pula pemain yang tak main di keduanya tapi merupakan legenda Valencia yaitu Gaizka Mendieta.

Morientes mengaku El Clasico saat ini lebih sulit untuk Real Madrid. Ini tak lain karena Barcelona memiliki Lionel Messi, bocah ajaib yang sudah membuat Los Blancos menderita sejak 2004.

"Barcelona selalu menjadi tim yang patut diwaspadai dan lawan yang berat dari zaman ke zaman. El Clásico selalu menjadi pertandingan yang istimewa. Di zaman saya, El Clásico sudah dikenal sebagai laga yang sulit, tetapi kini El Clásico bahkan menjadi lebih sulit lagi dengan keberadaan Lionel Messi. Nantinya, Messi akan menjadi pesepakbola yang spesial dan berada di level yang berbeda," kata Morientes.

 

 

Bikin Gelisah

El Clasico
Lionel Messi menciptakan kemelut di pertahanan Real Madrid (JAVIER SORIANO / AFP)

Sementara itu, eks striker Madrid, Julio Baptista menilai laga seperti El Clasico selalu membuat gelisah. Seorang pemain disebutnya bakal mempersiapkan diri lebih banyak ketimbang di laga-laga lain.

"Segala macam hal terlintas di benak saya. Sepanjang minggu, saya berpikir untuk dapat memberikan performa terbaik dalam pertandingan seperti ini," katanya.

Sedangkan Christian Karembeu, eks gelandang Madrid mengaku selalu punya kenangan buruk lawan Barcelona. Itu diakuinya tidak mengesankan meski pengalaman main di El Clasico sulit dilupakan.

"Kami menelan kekalahan berkali-kali melawan Barcelona. Meskipun itu bukan kenangan yang mengesankan, tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, bermain di El Clásico tetap menjadi hal yang istimewa," ujarnya.

Memberi Tekanan

Sedangkan Mendieta mengatakan, Barcelona bisa memberikan tekanan yang besar kalau menang di laga nanti. Selain itu, ini juga bakal memaksa Madrid untuk kembali fokus ke Liga Champions.

"Jika Barça menang pada El Clásico nanti, mungkin kepercayaan diri Real Madrid akan goyah dan mungkin akan membuat mereka lebih fokus pada Liga Champions. Jika Real Madrid menang, itu akan meningkatkan moral tim dan mengembalikan kepercayaan diri mereka. Tapi hal ini tak bisa kita prediksi. Kita baru saja melihat Real Madrid yang kembali berlaga dengan catatan pertandingan luar biasa akhir-akhir ini dan juga kalah di kandang melawan Girona," katanya.

Sedangkan Kluivert menilai Barcelona saat ini unggul beberapa langkah. Dia menilai klub asuhan Ernesto Valverde itu sedang menjalani musim yang lebih baik ketimbang Madrid.

Sementara itu, Puyol mengaku masih sulit lupakan laga El Clasico di Bernabeu."Jika saya harus memilih salah satu [pengalaman El Clasico terbaik], maka saya akan memilih kemenangan 6-2 kami di Bernabéu [pada tahun 2009]" katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya