Pemain Indonesia Berkesempatan Jajal K-League Mulai 2020

Federasi Sepak Bola Korea Selatan mewajibkan klub K-League merekrut satu pemain Asia Tenggara per 2020. Aturan ini membuka peluang pemain asal Indonesia.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 20 Apr 2019, 09:50 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2019, 09:50 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-22 Vs Vietnam
Pemain Timnas Indonesia U-22 berkesempatan menguji kemampuan di K-League mulai 2020. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Jakarta - Jalan pemain Indonesia untuk menguji kemampuan terbuka lebar. Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) memberikan jalur dengan mengeluarkan aturan baru terkait kuota pemain asing di K-League. 

KFA mewajibkan klub-klub kompetisi teratas Korea Selatan menggunakan satu pemain asal Asia Tenggara. Aturan ini akan berlaku mulai musim 2020. Dengan demikian, maka peluang pemain Indonesia tampil di K-League terbuka lebar.

"Kuota Pemain Asia Tenggara akan diterapkan pada musim 2020. Dengan demikian, setiap tim akan menggunakan maksimal lima pemain asing dengan rincian 3 pemain bebas, satu asal anggota AFC, dan satu anggota ASEAN," bunyi keterangan di situs resmi KFA.

Namun, ada aturan khusus soal negara-negara yang diperbolehkan bermain di KFA. Federasi negara tersebut maksimal terbentuk pada 1967.

Aturan baru ini diterapkan KFA untuk meluaskan sayap K-League di Asia Tenggara. Hal itu sudah mulai terjadi ketika Incheon United merekrut penyerang Vietnam Nguyen Cong Phuong dengan status pinjaman dari klub Hoang Anh Gia Lai.

Pemain asal Indonesia pun bisa menyusul. Mereka bisa bermain di K-League yang memiliki kualitas lebih baik. Pemain Tanah Air juga berkesempatan mengikuti Liga Champions Asia atau bahkan Piala Dunia Antarklub.

 

Belakangan ini pemain Indonesia tidak mungkin ambil bagian di dua kompetisi itu karena Liga 1 memiliki koefisien rendah.  

 

Sumber: Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya