Satu Penyesalan Sir Alex Ferguson Saat Menjadi Manajer MU

Sir Alex Ferguson memenangkan dua trofi Liga Champions saat menjadi manajer MU. Bahkan, dia nyaris memberikan dua trofi lagi pada 2009 dan 2011.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 26 Jun 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2019, 06:00 WIB
Sir Alex Ferguson
Mantan Manajer Manchester Untied (MU) Sir Alex Ferguson. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Manchester - Sir Alex Ferguson menikmati sukses besar selama 26 tahun menjadi manajer Manchester United (MU). Dia menjadi salah satu manajer terhebat dalam sejarah sepak bola.

Di bawah sentuhan Ferguson, MU menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di Eropa. Juru taktik asal Skotlandia tersebut banyak memenangkan penghargaan dan piala dengan Setan Merah, yang mencakup 13 gelar Liga Premier Inggris dan dua trofi Liga champions.

Bahkan, MU bisa saja menambah dua trofi Liga Champions di era Ferguson. Tetapi, MU kalah di final pada 2009 dan 2011 dari barcelona.

Setelah Ferguson memutuskan pensiun pada 2013 silam, MU gagal meniru kesuksesan masa lalu mereka. Bahkan pada musim 2018/2019, MU hanya finis di peringkat enam klasemen Liga Premier Inggris.

Tak hanya itu, MU juga gagal menutup musim tanpa satu gelar pun. Ini merupakan musim terburuk Setan Merah.

 

Park Ji-Sung dan Berbatov

Premier League, Heung-Min Son, Pemain Tersubur
Mantan gelandang Manchester United (MU) Park Ji Sung. (AFP/Simon Bellis)

Di tengah banyak gelar juara yang diraihnya, Ferguson mengungkapkan satu penyesalannya selama berkuasa di Old Trafford. Dia meninggalkan Park Ji Sung dan Dimitar Berbatov dari final Liga Champions. Padahal, kedua pemain ini memainkan peran penting dalam langkah MU lolos ke final.

"Memenangi Piala Eropa merupakan hal yang fantastis. Itu adalah sekelompok besar pemain dengan sikap hebat dan pasukan yang bagus serta kuat," ucapnya seperti dikutip dari Sportskeeda.

"Masalah saya di final (Liga Champions) 2008, mungkin saya bahkan menyesalinya sampai hari ini, itu adalah saya meninggalkan Park Ji Sung sepenuhnya pada akhirnya, dia akan memainkan peran yang sangat besar dan itulah masalah ketika Anda sampai ke final ini," ucapnya.

"Di Wembley (pada 2011), saya melakukannya untuk Dimitar Berbatov dan saya mengambilnya dengan buruk. Dia tidak pantas mendapatkannya. Tidak ada pemain yang pantas ditinggalkan di final," tambahnya.

Itulah sebabnya kami berusaha keras di kompetisi-kompetisi Eropa ini dengan para pelatih untuk mencoba mendapatkan 11 pemain pengganti pada akhirnya. Anda memiliki empat atau lima pemain duduk di bangku cadangan yang memberikan kontribusi luar biasa dalam mencapai ke sana," tutup Ferguson.

 

Treble Winner

Sir Alex Ferguson menjalani musim yang luar biasa bersama MU pada 1998/1999. Saat itu, dia mempersembahkan tiga gelar juara Setan Merah.

Selain gelar juara Liga Premier Inggris dan Piala FA, MU juga memenangkan trofi Liga Champions. Saat itu, MU mengalahkan wakil Jerman, Bayern Munchen, secara dramatis di final dengan skor 2-1.

Dua gol MU ketika itu lahir di masa injury time setelah sebelumnya tertinggal lebih dulu pada babak pertama. Kedua gol MU dicetak Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer, yang kini menjadi manajer MU.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya