Persebaya Terancam Terusir dari Stadion Gelora Bung Tomo

Tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, yang akan naik 15 kali lipat dari sekarang diprediksi menyulitkan Persebaya Surabaya.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 08 Jul 2019, 20:20 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2019, 20:20 WIB
Final Piala Presiden 2019: Persebaya Surabaya Vs Arema FC
Persebaya Surabaya terancam tidak bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk menggelar laga kandang Shopee Liga 1 2019. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Surabaya - Persebaya Surabaya terancam terusir dari Surabaya. Pasalnya, tim berjuluk Green Force itu diprediksi kesulitan menggelar laga kandang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Sulitnya Persebaya menggelar laga kandang di stadion berkapasitas 50.000 penonton itu bukan lantaran masalah mendapatkan izin. Tapi, disebabkan retribusi sewa Stadion Gelora Bung Tomo yang akan naik 15 kali lipat dari tarif sewa saat ini.

Dalam Perda Retribusi nomor 2 2013, tarif sewa Gelora Bung Tomo untuk pertandingan Liga 1 saat ini adalah Rp 30 juta. Nah, di rancangan raperda retribusi yang kini sedang digodok DPRD Surabaya, tarifnya dipatok mencapai Rp 500 juta atau tepatnya Rp 444,6 juta. Tarif itu untuk sewa perhari. Sedangnya untuk sewa per jamnya dibanderol Rp 22 juta.

"Pemkot Surabaya pasti punya alasan terkait itu. Tetapi, kalau kenaikannya sampai 15 kali lipat rasanya sangat tidak rasional," kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi di Surabaya, belum lama ini.

Kenaikan sebesar itu dinilai sangat memberatkan penyewa, tidak terkecuali Persebaya. "Kalau nilainya segitu tentu menyulitkan kami. Jika tidak berubah, sangat mungkin kami memikirkan untuk menggunakan stadion selain Gelora Bung Tomo," ujarnya.

 

Biaya Sangat Tinggi

Persebaya Vs Persib
Momen persahabatan Bonek dengan Bobotoh saat Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung pada laga Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/7). Persebaya menang 4-0 atas Persib. (Bola.com/Aditya Wani)

Dengan tarif Rp 444,6 juta, biaya penyelenggaraan satu pertandingan sangat tinggi. Sebab selain menyewa sewa Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya juga harus membayar biaya keamanan dan ongkos penyelenggaraan lainnya. Untuk sekali pertandingan, bisa-bisa Persebaya mengeluarkan biaya tak kurang dari Rp 700 juta.

Dengan biaya penyelenggaraan sebesar itu, konsekuensi paling logis adalah menaikkan harga tiket. Untuk hal tersebut jelas tak mudah bagi Persebaya untuk mengambil keputusan. Sebab, langkah tersebut pasti akan sangat membebani Bonek.

"Itu yang kami sebut menyulitkan kami," sebut Candra.

"Agar harga tiket tetap seperti saat ini, maka pilihan pindah stadion lebih rasional. Bertandang ke Gelora Delta, Sidoarjo, salah satunya.

 

Opsi Lain

Meski berpikir soal opsi pindah stadion, manajemen Persebaya masih berharap raperda tersebut bisa berubah. Kalau tarifnya harus naik, kenaikannya diharapkan masih sangat rasional.

Saat-saat ini, raperda tersebut sedang dibahas DPRD Surabaya. "Besar harapan kami pansus yang membahasnya di dewan, bisa menetapkan tarif yang tidak memberatkan penyewa Gelora Bug Tomo," pinta Candra.

Retribusi StadionGelora Bung Tomo Saat Ini Berdasarkan Perda nomor 2/2013:

Pertandingan persahabatan internasional: Rp 70 juta

Pertandingan persahabatan nasional: Rp 20 juta

Kompetisi liga teratas: Rp 30 juta

Kompetisi liga kedua: Rp 25 juta

Latihan: Rp 1,5 juta perdua jam

 

Raperda Retribusi Stadion Gelora Bung Tomo usulan Pemkot Surabaya:

Penggunaan per jam Rp 22 juta

Sewa per hari: Rp 444.632.000

 

Sumber: Jawa Pos

Saksikan video piliohan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya