Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian tengah menggali motif pengemudi mobil Honda B-RV melawan arus di ruas Tol Pekalongan, Jawa Tengah hingga menyebabkan kecelakaan maut pada Sabtu (12/4/2025) subuh tadi.
Ulah pengemudi itu menyebab kecelakaan lalu lintas setelah terlibat tabrakan adu banteng dengan bus yang mengangkut rombongan suporter Persebaya Surabaya. Dalam kasus ini, satu penumpang mobil BR-V tewas di lokasi kejadian, sementara pengemudinya kritis.
Advertisement
Baca Juga
Kasat Pekalongan AKP Rony Hidayat mengatakan, motif pengemudi mobil BR-V nekat melawan arus dengan kecepatan tinggi di tol masih misteri.
Advertisement
Rony pun heran dengan tindakan nekat pengemudi Honda BR-V yang melaju di lajur cepat dengan berlawanan arah sejauh 13 kilometer, dari KM 319 sampai KM 332 itu. Bahkan, banyak saksi yang melihat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
"Intinya bahwa sampai sekarang kami belum bisa mengetahui motif, kenapa kok bisa melakukan tindakan seperti itu. Karena pelakunya sendiri masih kondisi kritis. Ini pokok ya dia (pengemudi BRV) hajar terus sampai (sejauh) 13 kilometer. Dia nekat kecepatan kenceng banget itu," kata Rony saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).
"Pihak bus sudah nelakukan upaya pengereman. Kita dapatkan bekas rem 20 meter, namun mau dibuang ke kiri sudah enggak bisa, karena di kiri ada kendaraan," sambung dia.
Rony menerangkan, hingga saat ini pengemudi mobil BR-V belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam kondisi kritis.
Terkait hal ini, polisi akan berkoordinasi dengan tim dokter untuk menggali kemungkinan pengemudi sedang dalam pengaruh narkoba atau zat tertentu. "Ini kami konfirmasi ke rumah sakit untuk minta dia itu terkena mengkonsumsi psikotropika atau enggak. Iya (cek darah)," kata Roni memungkasi.
Pengemudi Matikan Lampu Saat Lawan Arus
Sebelumnya, kepolisian mengungkap fakta-fakta mengejutkan terkait kasus kecelakaan maut yang melibatkan mobil Honda BR-V dengan bus rombongan suporter Persebaya Surabaya di ruas Tol Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu (12/4/2025) subuh tadi.Â
Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Rony Hidayat mengungkapkan, kecelakaan dipicu mobil BR-V yang melaju melawan arus setelah keluar dari rest area. Bahkan ditemukan fakta bahwa pengemudi BR-V mematikan lampu saat melaju melawan arus di jalur cepat pada pagi buta.Â
"Mobil Honda BR-V itu rupanya lampunya sudah dimatiin saat keluar. Di rest area itu masih nyala, tidak tahunya begitu masuk lajur cepat itu dimatikan," kata saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).
Rony mengungkap hasil investigasi, mobil BR-V itu sempat masuk ke rest area KM 319 jalur B sekitar pukul 05.20 WIB, tapi hanya berhenti 7 menit tanpa turun dari mobil.
"Kurang lebih sekitar 7 menit, dia meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk. Harusnya dia kan ke kiri ke arah Jakarta, dia enggak, kembali lagi ke arah pintu masuk lagi," ujar dia.
Advertisement
Lawan Arus Sejauh 13 Km
Rony menerangkan, mobil BR-V itu awalnya melaju dari arah Semarang menuju Jakarta, lalu singgah di rest area KM 319 jalur B (arah Jakarta).
Tapi, bukannya lanjut ke arah Jakarta lewat jalur semestinya, mobil malah keluar lewat pintu masuk terus melaju dengan kecepatan tinggi melawan arah di jalur cepat.
"Dari KM 319 terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer," ujar dia.
Akibat ulah pengemudi BRV itu, terjadilah kecelakaan berujung maut di KM 332. BR-V adu banteng dengan bus yang melaju dari arah berlawanan di jalur yang benar.
Penumpang BR-V Tewas, Pengemudi Kritis
Seorang penumpang BRV, MH tewas di tempat, sementara sopir BR-V dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Akhirnya tabrakan tidak bisa dihindari, Setelah tabrakan Adu Banteng, untuk sopir BRV dinyatakan kritis, masih terselamatkan. Kemudian penumpang sebelahnya meninggal dunia di tempat," tandas dia.
Dari dalam mobil, polisi tidak menemukan STNK, hanya SIM dan satu unit telepon genggam. Dari ponsel itulah polisi berhasil menghubungi keluarga korban yang berasal dari Bogor.
Saat ini, sopir BR-V kondisinya kritis dan dalam perawatan medis. Satu penumpang tewas di tempat. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan apakah pengemudi dalam pengaruh psikotropika atau tidak.
"Ini kami konfirmasi ke rumah sakit untuk minta dia itu terkena mengkonsumpsi psikotropika atau engga. Iya (cek darah)," tandas dia.
 Â
Advertisement
