Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian masih menyelidiki kasus kecelakaan maut yang melibatkan mobil Honda BR-V dengan bus rombongan suporter Persebaya Surabaya di ruas Tol Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu (12/4/2025) subuh tadi. Satu orang tewas di lokasi kejadian dalam insiden kecelakaan ini.
Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Rony Hidayat mengungkapkan, kecelakaan dipicu mobil BR-V yang melaju melawan arus setelah keluar dari rest area. Bahkan ditemukan fakta bahwa pengemudi BR-V mematikan lampu saat melaju melawan arus di jalur cepat pada pagi buta.
Baca Juga
"Mobil Honda BR-V itu rupanya lampunya sudah dimatiin saat keluar. Di rest area itu masih nyala, tidak tahunya begitu masuk lajur cepat itu dimatikan," kata saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).
Advertisement
Rony mengungkap hasil investigasi, mobil BR-V itu sempat masuk ke rest area KM 319 jalur B sekitar pukul 05.20 WIB, tapi hanya berhenti 7 menit tanpa turun dari mobil.
"Kurang lebih sekitar 7 menit, dia meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk. Harusnya dia kan ke kiri ke arah Jakarta, dia enggak, kembali lagi ke arah pintu masuk lagi," ujar dia.
Lawan Arus Sejauh 13 Km
Rony menerangkan, mobil BR-V itu awalnya melaju dari arah Semarang menuju Jakarta, lalu singgah di rest area KM 319 jalur B (arah Jakarta).
Tapi, bukannya lanjut ke arah Jakarta lewat jalur semestinya, mobil malah keluar lewat pintu masuk terus melaju dengan kecepatan tinggi melawan arah di jalur cepat.
"Dari KM 319 terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer," ujar dia.
Akibat ulah pengemudi BRV itu, terjadilah kecelakaan berujung maut di KM 332. BR-V adu banteng dengan bus yang melaju dari arah berlawanan di jalur yang benar.
Advertisement
Penumpang BR-V Tewas, Pengemudi Kritis
Seorang penumpang BRV, MH tewas di tempat, sementara sopir BR-V dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Akhirnya tabrakan tidak bisa dihindari, Setelah tabrakan Adu Banteng, untuk sopir BRV dinyatakan kritis, masih terselamatkan. Kemudian penumpang sebelahnya meninggal dunia di tempat," tandas dia.
Dari dalam mobil, polisi tidak menemukan STNK, hanya SIM dan satu unit telepon genggam. Dari ponsel itulah polisi berhasil menghubungi keluarga korban yang berasal dari Bogor.
Saat ini, sopir BR-V kondisinya kritis dan dalam perawatan medis. Satu penumpang tewas di tempat. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan apakah pengemudi dalam pengaruh psikotropika atau tidak.
"Ini kami konfirmasi ke rumah sakit untuk minta dia itu terkena mengkonsumpsi psikotropika atau engga. Iya (cek darah)," tandas dia.
