Persik vs PSIM di Liga 2: Suporter Bentrok, Korban Dilarikan ke RS

Setelah Persik mengalahkan PSIM 2-0, kedua suporter terlibat saling lempar. Beberapa benda seperti botol air minum, batu, dan petasan dilempar.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 02 Sep 2019, 21:15 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2019, 21:15 WIB
Logo Liga 2 Indonesia
Duel Liga 2 antara Persik dan PSIM berakhir rusuh. (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Kediri - Bentrok antarsuporter mewarnai laga Liga 2 antara Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Senin (2/9/2019). Sejumlah orang terluka dan beberapa kendaraan rusak.

Antara melaporkan, setelah Persik mengalahkan PSIM 2-0 selesai, kedua suporter terlibat saling lempar. Beberapa benda seperti botol air minum, batu, dan petasan dilempar. Pendukung kedua tim itu bahkan berniat menuju ke tengah lapangan.

Belum diketahui siapa yang memulai insiden tersebut. Pemain Persik juga sempat menghalau massa dan meminta agar Persikmania tenang. Namun, saling lempar sudah tidak bisa lagi dielakkan.

Aksi tersebut kemudian melebar hingga luar stadion. Massa merusak puluhan kendaraan sepeda motor yang diparkir di sekitar stadion. Aparat langsung bertindak agar massa bubar. Beberapa kali terdengar suara petasan yang dinyalakan.

Panitia Pelaksana Pertandingan Persik Kediri Widodo mengatakan awalnya pihaknya komunikasi baik dengan dua kelompok suporter PSIM yakni Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati) dan The Maident (Mataram Independent).

"Awalnya kami siapkan 500 tiket, tapi mereka meminta 1.000. Kami beri kuota, karena juga tidak enak ada hubungan baik. Ternyata, lebih dari 1.000 orang, sampai 2.000 lebih orang. Yang datang Yogyakarta dulu, setelah mereka kalah mulai berbuat rusuh," kata Widodo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Patut Disesalkan

Persik Kediri
Persik Kediri. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Akibat insiden itu, beberapa orang yang mengalami luka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri serta RS Gambiran Kediri.

"Kami belum hitung, belum cek ke rumah sakit. Tadi dari Gambiran (RSUD Gambiran Kediri) kirim empat orang, dari dokpol ke Bhayangkara (RS Bhayangkara Kediri) ada lima. Kemungkinan itu, saya kurang tahu persis kondisinya," kata Widodo.

Ia juga menyesalkan dengan kejadian ini. Padahal, saat pertandingan berjalan dengan tertib dan justru setelah pertandingan selesai baru berbuat rusuh.

"Persikmania ngalah. Kalau stadion tidak ada yang rusak, karena ini (kejadian) setelah pertandingan selesai. Tapi sanksinya ada, kami belum tahu. Jadi, ini pertandingan selesai baru rusuh," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya