Liputan6.com, Turin- Juventus melakukan perubahan pelatih di musim panas 2019. Massimiliano Allegri digantikan dengan Maurizio Sarri. Tujuan dipakainya Sarri untuk menghadirkan permainan menghibur dan banyak gol.
Allegri tidak dipakai lagi oleh Juventus karena meski juara terus di Liga Italia Serie A, permainan tim monoton dan membosankan. Sarri dinilai bisa mengubah gaya main Juventus. I Bianconeri tergiur melihat cara Sarri menghadirkan permainan menawan saat melatih Napoli.
Sayangnya permainan Juventus masih belum banyak berubah di dua bulan awal kepemimpinan Sarri pada musim 2019-2020. Meski Sarriball mulai diterapkan, Juventus tidak pernah bisa menang besar.
Advertisement
Dari 10 laga yang dilakoni di Serie A musim ini, Juventus menang tipis dengan margin satu gol tujuh kali. Kemenangan terbesar Juventus hanya 2-0 saat bertemu SPAL.
Juventus baru membuat 18 gol saja dari 10 laga di Liga Italia Serie A. Produktivitas Juventus kalah dari peringkat dua Inter Milan dengan 22 gol.
Praktis satu-satunya skor mencokol yang didapat Juventus musim ini ada di laga Liga Champions. Juventus menang tiga gol tanpa balas atas Bayer Leverkusen.
Pertahanan Lemah
Masuknya Sarri sebagai pelatih justru membuat pertahanan Juventus lebih lemah. Juventus cuma bisa clean sheet tiga kali di Liga Italia Serie A 2019-2020.
Sarri punya alasan sendiri Juventus belum bisa menang meyakinkan. Menurut Sarri, Juventus masih belum efektif memanfaatkan peluang di awal musim 2019-2020.
"Kemenangan baru dipastikan pada menit-menit akhir pertandingan. Namun, saya yakin itu karena hasil determinasi dari para pemain," ujar Sarri.
"Saat ini, kami tidak efektif dalam memanfaatkan peluang. Lalu, kami juga kerap memberikan gol kepada tim lawan," lanjut eks pelatih Chelsea itu seusai laga melawan Genoa.
Advertisement
Berbenah
Sarri wajib segera membenahi performa Juventus. Dengan materi pemain bertabur bintang, permainan Juventus seperti ini tidak akan bisa diterima manajemen tim dan fans.
Jika tak bisa cepat-cepat menemukan formula yang tepat, Sarri bisa-bisa didepak di tengah jalan.
Beban Sarri sangat berat. Juventus selalu juara Liga Italia Serie A dalam delapan musim beruntun. Sarri juga ditargetkan untuk membawa Juventus juara Liga Champions.