Raul Gonzalez dan 6 Pemain Legendaris yang Tersisih dari Klub Dicintainya

Selama memperkuat Real Madrid, Raul Gonzalez, yang berperan sebagai kapten dan motor tim, mempersembahkan banyak gelar.

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 13 Nov 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 13:00 WIB
Inilah Pemain yang Mendukung Klub Rival saat Masa Kecil
Mantan pemain Real Madrid, Raul Gonzalez, semasa kecil sangat mengidolai klub Atletico Madrid. Pada tahun 1992, ia bermain untuk tim yunior Atletico Madrid. (EPA/Alberto Martin)

Jakarta - Status legenda tidak menjamin seorang pemain terus mendapatkan perlakuan istimewa dari klub. Bahkan, ada yang malah berujung tersisihkan dari klub yang sudah diperkuatnya bertahun-tahun. Raul Gonzalez, contohnya.

Pemain Spanyol itu sempat mendapat julukan Pangeran Madrid. Namun, loyalitas dan kontribusi besar Raul Gonzalez tidak membuat Real Madrid berniat mempertahankannnya hingga pensiun.

Selama memperkuat Los Blancos, Raul, yang berperan sebagai kapten dan motor tim, mempersembahkan banyak gelar. Dia membantu Real Madrid merengkuh enam gelar La Liga, tiga titel Liga Champions, empat gelar Piala Eropa, satu titel Piala Super Eropa, empat trofi Piala Super Spanyol, dan dua Piala Interkontinental (Piala Dunia Antarklub).

Namun, impian Raul pensiun di Santiago Bernabeu tak terwujud. Hubungan Raul dan Real Madrid menjadi rumit setelah dia lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. 

Pelatih Real Madrid saat itu, Jose Mourinho, tak bisa menjanjikan posisi starter di setiap pertandingan, apalagi sejak kedatangan Cristiano Ronaldo dari Manchester United. 

Raul juga tidak senang hanya duduk-duduk di bangku cadangan. Sang Pangeran Madrid perlahan tersisih. Raul akhirnya pindah dari Santiago Bernabeu pada musim panas 2010. Tujuannya adalah klub Bundesliga, Schalke. 

Ia bermain selama 16 musim dan meninggalkan Real Madrid saat berusia 33 tahun. Nomor punggung Raul akhirnya dipakai Cristiano Ronaldo.

Selain Raul Gonzalez ada beberapa legenda yang akhirnya tersisih dari klub yang mereka cintai karena berbagai alasan. Berikut lima di antaranya. 

1. Jaap Stam

Bek Hebat Manchester United
Jaap Stam (Bek Tengah) - Pemain asal Belanda ini menjadi bek andalan Manchester United selama tiga musim pada tahun 1998-2001. (AFP/Adrian Dennis)

Jaap Stam pernah mendapat predikat satu di antara bek terbaik yang dimiliki Manchester United. Namun, ia terpaksa pindah dari Old Trafford pada 2001 ke Lazio.

Jaap Stam pernah mengatakan Manchester United memanfaatkan kontroversi buku autobiografinya untuk mendepaknya dari Old Trafford.

Stam membela Setan Merah selama tiga tahun, tepatnya dari 1998 hingga 2001. Saat itu ia berhasil membawa Manchester United meraih beberapa gelar juara. Di antaranya, tiga trofi Premier League dan satu trofi Liga Champions.

Namun, ia secara mengejutkan dijual Sir Alex Ferguson ke Lazio. Stam mengklaim, penjualan itu tak lepas dari kontroversi di media terkait buku autobiografi sang bek, yang berjudul 'Head-to-Head'.

Saat itu, ada kabar Ferguson mendekatinya secara ilegal dari PSV Eindhoven. Stam kemudian angkat bicara terkait penjualan oleh Setan Merah ketika itu.

Ia menyebut saat itu Manchester United seakan memanfaatkan kesempatan munculnya kontroversi itu untuk menjualnya. Apalagi saat itu mereka baru saja mendatangkan beberapa pemain bintang ke Old Trafford, seperti Ruud van Nistelrooy dan Juan Sebastian Veron.  

2. Joe Hart

Chelsea, Bursa Transfer 2018
Joe Hart. (Elsa/Getty Images/AFP)

Joe Hart telah bermain di Manchester City selama 11 tahun. Namun, ia terpaksa menjadi pemain pinjaman dalam dua tahun terakhir sebelum pindah pada 2018.

Sejak Pep Guardiola duduk di kursi manajer The Citizens pada 2016, sang penjaga gawang tak lagi menjadi kiper nomor satu. Guardiola lebih memercayakan Claudio Bravo atau Ederson untuk menempati pos di bawah mistar gawang.

Sementara itu, Joe Hart dipinjamkan ke klub lain. Pada musim 2016-2017, dia dipinjamkan ke Torino, sedangkan musim 2017-2018 berseragam West Ham United.

 

3. Yaya Toure

Yaya Toure, Manchester CIty, Premier League
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memeluk Yaya Toure usai laga melawan Brighton and Hove Albion di Stadion Etihad, Rabu (9/5/2018). Laga tersebut menjadi ajang perpisahan sang pemain bersama The Citizens. (AFP/Paul Ellis)

Yaya Toure merupakan tulang punggung Manchester City meraih kesuksesan sejak diakusisi Syeikh Mansour bin Zayed al-Nahyan.

Namun, sejak kedatangan Pep Guardiola pada 2016 membuatnya tersisih. Ia tidak memiliki kecocokan dengan manajer berpaspor Spanyol tersebut.

Toure mengakhiri kerja sama dengan City setelah delapan tahun merumput di Stadion Etihad.  Ia terpaksa pindah pada 2018.

4. Iker Casillas

Sara Carbonero dan Iker Casillas
Sara Carbonero dan Iker Casillas memperkenalkan putra kedua mereka.

Satu lagi legenda Real Madrid yang terpaksa keluar dari klub yakni, Iker Casillas. Padahal, ia merupakan pemain hasil jebolan akademi Real Madrid.

Iker Casillas total berkiprah di Santiago Bernabeu selama 25 tahun. Berbagai gelar sudah dipersembahkan untuk klub yang dicintainya tersebut. Loyalitasnya tak perlu dipertanyakan lagi. 

Namun, dia harus pergi dengan cara pahit. Dia pergi setelah dihujani kritik sebagian fans dan media Spanyol karena performanya dianggap menurun dalam tiga tahun terakhir. Ia tidak masuk dalam rencana Jose Mourinho dan kerap dijadikan pemain penghangat bangku cadangan.

Casillas tak membantah hujatan yang ditujukan kepadanya terlalu berat sehingga memaksanya angkat koper dan mencari petulangan baru. Dia menerima tawaran hijrah ke Porto. 

Perpisahan Casillas dengan Real Madrid berlangsung pahit. Dia mengucapkan selamat tinggal saat rekan-rekan setimnya tengah menjalani tur pramusim ke Australia. Tak ada pelepasan layaknya seorang legenda.  

 

5. Andrea Pirlo

Juventus
Andrea Pirlo - Meninggalkan AC Milan pada musim 2010/2011 dirinya membuat kejutan dengan gabung bersama Juventus. Bersama Si Nyonya Tua dirinya menjadi pemain terbaik Serie A tahun 2012, 2013 dan 2014. (Photo by PACO SERINELLI / AFP)

Andrea Pirlo merupakan sosok pilar tengah legendaris milik AC Milan. Ia berhasil menyumbang 11 trofi untuk Rossoneri.

Namun, kebersamaan Pirlo bersama AC Milan berakhir pada 2011. Pirlo menyatakan dirinya tidak memiliki kecocokan dengan pelatih AC Milan saat itu, Massimilio Allegri.

Allegri lebih tertarik menggunakan Massimo Ambrosini atau Mark van Bommel di posisi gelandang bertahan. Ia akhirnya menyeberang ke Juventus.

6. Fernando Redondo

Fernando Redondo
Fernando Redondo (AFP)

Fernando Redondo merupakan mantan pemain bintang yang masih memendam rasa sakit hati ke Real Madrid. Ia memiliki kontribusi besar saat El Real meraih trofi Liga Champions 2000.

Namun, ia terpaksa menelan pil pahit karena dibuang ke AC Milan pada musim panas 2000. Real Madrid menjual Redondo ke AC Milan demi mendatangkan Luis Figo ke Santiago Bernabeu.

Disadur dari Bola.com (Penulis Hanif Sri Yulianto / Editor Yus Mei Sawitri, Published 13/11/2019)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya