3 Alasan Arsenal Salah Pecat Unai Emery

Usai sudah perjalanan Unai Emery bersama Arsenal.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 30 Nov 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2019, 19:00 WIB
Arsenal Vs Standard Liege
Unai Emery angkat kaki dari Arsenal (AFP/Glyn Kirk)

Liputan6.com, London - Usai sudah perjalanan Unai Emery bersama Arsenal. Manajemen klub memutuskan mendepak Emery pertengahan pekan ini usai kekalahan 1-2 dari Eintracht Frankfurt di Liga Europa, Jumat (29/11/2019) dinihari WIB.

Freddie Ljungberg yang sebelumnya menjadi asisten, naik pangkat. Ljungberg kabarnya bakal menukangi Mesut Ozil dkk. hingga akhir musim nanti.

Emery masuk ke Arsenal pada awal musim 2018/19 dengan menjadi suksesor Arsene Wenger. Di musim pertama, ia sebetulnya cukup sukses dengan mengantar Arsenal ke final Liga Europa.

Sayang, Arsenal dikalahkan Chelsea 1-4. Di kompetisi domestik, Arsenal finis di peringkat kelima dan harus bermain di Liga Europa.

Namun petaka bagi Emery tiba di musim keduanya. Keputusan mengasingkan Ozil dari skuat membuat suporter berang.

Performa tim pun tidak maksimal baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Puncaknya, Emery angkat kaki kemarin lusa.

Terlepas dari hal tersebut, ada tiga alasan keputusan pemecatan Emery oleh Arsenal tak tepat. Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga alasannya.

 

1. Butuh Waktu Lebih

Sheffield United Vs Arsenal
Unai Emery gagal membawa Arsenal berprestasi di musim ini (AFP/Oli Scarff)

Saat masuk ke Arsenal, Emery menggantikan Wenger yang notabene telah 23 tahun melatih klub. Ia pun memikul beban untuk membuat para pemain Arsenal lepas dari gaya main Wenger.

Hal tersebut tentu butuh waktu lama. Sayang, rentetan hasil buruk membuat Emery lebih dahulu angkat kaki.

Secara statistik, Emery padahal mampu menyamai Wenger dalam 51 partai terakhirnya bersama Arsenal. Selain itu, Emery pun sebetulnya punya durasi kontrak hingga dua musim.

2. Kesempatan Pemain Muda

Arsenal Ditahan Imbang Tottenham di Emirates
Gelandang Arsenal, Matteo Guendouzi. (AP Photo/Alastair Grant)

 Hadirnya Emery di Arsenal berdampak positif bagi para pemain muda. Ya, pelatih berusia 48 tahun itu tak ragu memainkan mereka.

Matteo Guendouzi menjadi salah satu bukti. Gelandang asal Prancis itu kerap dipilih Emery baik untuk kompetisi domestik atau Eropa.

Tak heran, pemecatan Emery membuat Guendouzi sedih. Lewat akun Instagramnya, gelandang berusai 20 tahun itu mendoakan Emery sukses.

"Pelatih, terima kasih atas apa yang telah Anda lakukan kepada saya. Saya telah jauh berkembang dan Anda sangat membantu saya," tulis Guendouzi.

Selain Guendouzi, ada beberapa pemain seperti Reis Nelson dan Bukayo Saka yang terus dipercaya Emery.

3. Performa Pemain Buruk

David Luiz - Arsenal
David Luiz ketika membela Arsenal. (AFP/Daniel Leal-Olivas)

Penampilan memble Arsenal di atas lapangan tak dipungkiri karena strategi Emery yang kurang tepat. Namun para pemain juga punya andil dalam hal tersebut.

Salah satu buktinya bisa dilihat dari unggahan David Luiz di Twitter. Bek asal Brasil itu mengakui, performa ia dan rekan-rekan turut berperan dalam pemecatan Emery.

"Hari yang menyedihkan bagi semuanya, terutama karena kami membiarkan Anda terpuruk, Maaf bos," tulis Luiz lewat akun twitternya, @DavidLuiz_4

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya