7 Rempah-Rempah yang Berguna Menjaga Kesehatan Jantung

Liputan6.com, Jakarta - Jantung merupakan organ manusia yang paling vital. Jantung memiliki fungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Jika jantung bermasalah, maka seluruh metabolisme di tubuh bisa terganggu.

Oleh karena itu, penting menjaga kesehatan jantung dengan memiliki pola hidup sehat. Gaya hidup mulai dari makanan yang dikonsumsi, aktivitas yang dilakukan, hingga memiliki kebiasaan baik.

Salah satu cara menjaga kesehatan jantung bisa kamu lakukan dengan mengonsumsi rempah-rempah. Selain dikenal sebagai bahan campuran untuk membuat masakan, rempah-rempah juga dikenal mampu menjadi obat alami untuk mengatasi serta menjaga kesehatan.

Untuk menjaga kesehatan jantung, kamu membutuhkan senyawa antioksidan serta antiinflamasi guna menjaga fungsi kerja jantung tetap maksimal. Senyawa tersebut bisa didapatkan di rempah-rempahan.

Berikut rempah-rempah yang mampu menjaga kesehatan jantung kamu yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/12/2019).

Kunyit memiliki senyawa bernama curcumin yang memiliki antioksidan tinggi berupa flavonoid dan antiinflamasi. Curcumin pada kunyit bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung dan kunyit membantu meningkatkan sirkulasi darah den mencegah pembekuan darah untuk mencegah serangan jantung.  

Kamu bisa mencampurkan kunyit ke dalam beberapa olahan makanan lainnya, seperti ke dalam susu.

Dalam penelitian, bawang putih telah menunjukkan banyak manfaat atau dampak baik terhadap kesehatan kardiovaskular. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih segar dalam jumlah besar dapat menurunkan tekanan darah, menghambat agregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik, mengurangi kadar serum dan kadar trigliserida serta melindungi sifat elastis dari aorta.

Manfaat bawang putih didapat akibat adanya kandungan antiinflamasi, antitrombotik, dan sifat antiolatetet di dalamnya. Untuk merasakan manfaat bawang putih, kamu bisa kakan 1 hingga 2 siung bawang putih setiap harinya. Konsumsi secara mentah, tanpa mencampurkannya dengan bahan makanan lainnya.

Jahe memiliki sifat antiinflamasi yang dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Bahan aktif pada jahe seperti gingerol, merupakan senyawa yang membantu merelaksasi pembuluh darah dan merangsang aliran darah ke jantung.

Untuk merasakan manfaat jahe, kamu bisa mengkombinasikan jahe dengan susu. Konsumsi secara rutin 2 hingga 3 kali dalam sehari.

Studi klinik menunjukkan bahwa teh hijau memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah aterosklerosis dan mengatasi peradangan arteri. Pada penelitian di Cina juga menunjukkan bahwa teh hijau dapat mengurangi kadar LDL atau kolesterol buruk.

Sebuah studi juga telah membuktikan terhadap lebih dari 40.000 orang dewasa di Jepang, menemukan bahwa partisipan tersebut mengonsumsi lebih dari lima cangkir teh hijau dalam sehari. Kemudian dihasilkan bahwa risiko kematian akibat serangan ajntung atau stroke lebih rendah.

Manfaat teh hijau untuk menjaga kesehatan jantung didapatkan dari adanya katekin yang merupakan polifenol aktif dalam teh hijau. Kandungan ini memiliki potensi untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Daun zaitun memiliki kemampuan unik untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh, juga melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini dikarenakan adanya senyawa antioksidan pada daun zaitun yang mampu menjaga kesehatan jantung.

Selain menjadi penambah rasa alami pada makanan, kayu manis ternyata juga punya manfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Kayu manis dapat membantu melindungi penyakit jantung.

Hal ini dikarenakan kayu manis memiliki senyawa antiinflamasi yang berlimpah. Senyawa inilah yang mampu menyeimbangkan tekanan darah dan kolsterol. Selain itu juga menawarkan perlindungan lewat antioksidan yang dimilikinya.

Rosemary juga telah terbukti efektif digunakan untuk menjaga kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan rosemary memiliki senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang mampu melindungi jantung.

Senyawa ini terbukti mampu mengurangi stres dan mengatur kadar kolesterol.

Penulis (Nisa Mutia Sari/Health Liputan6.com)