Liputan6.com, Paris - Final Piala Dunia 2006 dimenangkan Italia setelah mengalahkan Prancis dalam drama adu penalti dengan skor 5-3. Sebelum ada drama adu penalti, ada sebuah insiden yang hingga saat ini diingat oleh dunia.
Pada menit ke-110 di final Piala Dunia 2006, Prancis harus bermain dengan 10 pemain setelah Zinedine Zidane mendapat kartu merah. Pria yang kini melatih Real Madrid itu menantuk bek Italia Marco Materazzi.
Kehilangan Zidane membuat Prancis gagal menjadi juara dunia. Alhasil, banyak rekan setimnya yang marah kepada Zidane, termasuk bek kanan Prancis kala itu, Willy Sagnol.
Advertisement
Pria yang kini berusia 43 tahun tersebut mengaku tidak menerima permintaan maaf Zidane. Sagnol dihantui rasa amarah dan penuh dendam ketika itu.
"Setelah pertandingan final Piala Dunia 2006, di ruang ganti, Zidane meminta maaf. Namun, saya tidak menerima permintaan maafnya," kata pria yang sempat menjadi caretaker Bayern Munich itu, dikutip dari Football Italia.
 **Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Putus Kontak
Bahkan, Sagnol memutuskan untuk memutus kontak dengan Zidane. Mereka tidak saling berkomunikasi selama dua tahun lamanya karena Sagnol kesal gagal memenangkan Piala Dunia 2006.
"Saya tidak mau berbicara dengannya, itu bukan waktu yang tepat, ada kekecewaan yang terlalu besar. Kami tak berbicara selama dua tahun setelah itu," ucap Sagnol.
Â
Â
Advertisement
Sudah Normal
Namun kini hubungan Sagnol dan Zidane sudah kembali normal. Luka mereka juga sedikit terobati saat melihat para junior yaitu Paul Pogba dan kawan-kawan menjuarai Piala Dunia 2018.
"Meski demikian, di 2008, ketika saya menikah dan istri saya bilang untuk mengundangnya. Saya meneleponnya dan kami menikmati sedikit jajan di pagi hari: kami punya obrolan yang bagus saat itu," ujarnya menegaskan.