5 Pesepak Bola Hebat yang Menentang Pelatih dan Terbukti Benar

Berikut 5 contoh pesepak bola yang menentang pelatih mereka dan terbukti benar.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 08 Mei 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 13:00 WIB
Real Madrid, Bayern Munchen, Liga Champions
Cristiano Ronaldo merayakan golnya ke gawang Bayern Munchen pada leg kedua perempatfinal Liga Champions di Santiago Bernabeu stadium, Madrid, (18/4/2017). Real Madrid menang 4-2. (AP/Francisco Seco)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pesepak bola terbaik dunia juga terkenal karena egonya. Tidak mengherankan, bentrokan antara pemain dan manajer adalah hal biasa.

Pertentangan antara pesepak bola dan pelatih pun kerap terjadi. Tetapi, terkadang penolakan pemain atas instruksi pelatih membuktikan bahwa mereka berada di posisi yang benar.

Berikut 5 contoh pesepak bola yang menentang pelatih mereka dan terbukti benar seperti dikutip dari Sportskeeda.

1. Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo diakui sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, tapi para pengumpat akan menuduhnya egois. Meski demikian, biasanya hubungan bintang asal Portugal dengan pelatihnya telah berjalan dengan lancar, dengan asumsi mereka menerapkannya sesuai keinginannya. Namun, itu tidak terjadi di musim 2016-17.

Ronaldo dan Real Madrid berusaha mempertahankan trofi Liga Champions. Ketika itu, mereka bertemuBayern Munchen di perempat final.

Leg pertama berjalan baik untuk Real Madrid yang menang 2-1 pada laga tandang. Tetapi saat bermain di Santiago Bernabeu, Madrid tertinggal 0-1 lewat gol Robert Lewandowski dengan sisa waktu 38 menit lagi.

Dengan Munchen membutuhkan gol lain, pelatih Madrid Zinedine Zidane memutuskan memasukkan pemain baru. Ia memberi sinyal Ronaldo akan diganti.

Tetapi, Ronaldo malah menggelengkan kepalanya dan mengibaskan jarinya kepada Zidane. Juru taktik asal Prancis itu secara mengejutkan setuju dan justru memainkan Marco Asensio dengan menggantikan Karim Benzema.

Sepuluh menit kemudian, Ronaldo mencetak gol penyeimbang. Sayang, gol bunuh diri Sergio Ramos membuat skor menjadi 2-1 untuk Munchen sehingga laga dilanjutkan ke babak tambahan.

Pada babak tambahan, Ronaldo mengambil alih permainan. Ia mencetak dua gol untuk melengkapi hattrick-nya. Luar biasa. Madrid juga mencetak gol keempat melalui Asensio.

Dalam hal ini, penentangan Ronaldo terhadap Zidane jelas terbayar. Los Blancos pun mempertahankan mahkota mereka.

 

 

2. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic dan Deretan Klub Top Eropa Tempatnya Berlabuh
Pada tahun 2010 Zlatan Ibrahimovic dipinjamkan Barcelona ke AC Milan dan dipermanenkan tahun 2011 hingga 2012 dengan total 61 penampilan dan 42 gol. (EPA/Matteo Bazzi)

Zlatan Ibrahimovic kerap bentrok dengan pelatihnya sepanjang kariernya. Dia memiliki perselisihan besar dengan Pap Guardiola saat di Barcelona. Tetapi, tindakan pembangkangan terbesarnya terjadi saat bermain di AC Milan pada musim 2010-11.

Melawan Fiorentina dalam pertandingan Serie A di San Siro, Ibrahimovic melakukan aksi jenius. Dia meneruskan umpan silang di kotak penalti dengan tendangan sepeda ke gawang. Setelah itu bencana datang.

Ibrahimovic mengalami masalah di lengan kanannya ketika terjatuh. Pelatih AC Milan Massimiliano Allegri berusaha menggantinya. Tapi, Ibrahimovic langsung menolak.

Entah bagaimana Ibrahimovic mampu menyelesaikan pertandingan dengan lengan kanan cedera. Dia seolah-olah membuktikan dirinya benar. Tiga hari kemudia, striker asal Swedia tersebut mencetak gol pembuka AC Milan saat menang atas Auxerre di Liga Champions.

 

 

3. Paul Pogba

Jose Mourinho dan Paul Pogba
Hubungan manajer Manchester United, Jose Mourinho, dan Paul Pogba dikabarkan mulai renggang. (AFP/Ian Kington)

Paul Pogba dan Jose Mourinho memiliki hubungan yang naik-turun saat di Manchester United (MU). pada tahap awal, hubungan mereka semuanya positi. Namun, pertentangan mulai muncul saat Pogba terbang ke Miami untuk memulihkan diri dari cedera hamstring, daripada bertahan di Manchester.

Pada awal 2018, hubungan Pogba dan Mourinho semakin retak. Juru taktik asal Portugal itu menarik Pogba lebih awal saat dikalahkan Totennham Hotspur dan Newcastle United.

Mourinho kemudian tak memainkan Pogba saat MU melawan Huddersfield. Hubungan mereka tidak menjadi lebih baik, bahkan ketika Mourinho menunjuk Pogba sebagai kapten.

Usai menang atas Leicester, Pogba menyatakan ia akan memberikan yang terbaik untuk mereka yang percaya kepadanya. Dari sana, hubungan mereka terus menurun. Puncaknya saat Mourinho memberi label virus kepada gelandang asal Prancis itu setelah penampilan yang buruk.

Tapi, hanya beberapa minggu kemudian, Mourinho dipecat MU setelah hasil yang buruk. Reaksi Pogba? Sebuah laporan mengklaim asisten manajer MU Michael Carrick harus turun tangan untuk mencegahnya merayakan di tempat latihan.

 

 

4. Rivaldo

Rivaldo
Rivaldo salah satu pilar saat Barcelona juara La Liga 1998/99 (CHRISTOPHE SIMON / AFP)

Louis van Gaal terkenal sebagai salah satu pelatih terbaik di generasinya. Namun, selama bertahun-tahun, banyak pemain terkenal berselisih dengan juru taktik asal Belanda itu.

Kisah paling terkenal tentang pemain yang menentang Van Gaal melibatkan bintang asal Brasil, Rivaldo. Semula, keduanya menjalin hubungan yang bagus di Barcelona pada musim 1997-98.

Rivaldo menjadi pencetak gol terbanyak Barcelona dalam musim debutnya dan pada 1998-99. Tak hanya itu, pada kedua musim tersebut, La Blaugrana memenangkan gelar La Liga Spanyol.

Tapi di musim 1999-2000, hubungan Rival dan Val Gaal mulai retak. Pemicunya, Van Gaal lebih suka memainkan Rivaldo sebagai gelandang kiri. Sedangkan Rivaldo lebih suka sebagai penyerang tengah.

Akibatnya, Van Gaal kerap mendudukkan pemenang Ballon d'Or 1999 itu di bangku cadangan. Para fans Barcelona tidak suka dengan keputusan Van Gaal, dan akhirnya menjadi bumerang.

Rivaldo hanya mencetak 12 gol di Liga Spanyol - setengah dari gol yang ia cetak di musim sebelumnya. Selain itu, Barcelona finis di peringkat kedua.

Itu sudah cukup bagi Van Gaal untuk dipecat sebagai pelatih Barcelona - sesuatu yang belakangan ia menyalahkan Rivaldo. Tapi, pemain Brasil itu terbukti benar. Sementara Barcelona tak memenangkan Liga Spanyol pada 2000-01, Rivaldo benar-benar fantastis.

Dia mencetak 36 gol - seringkali dari posisi penyerang tengah pilihannya. Dan ia memastikan Barcelona lolos ke Liga Champions untuk timnya pada musim terakhir di Camp Nou. 

5. Lionel Messi

Barcelona Tutup Tahun Dengan 4 Gol dan Pamer Trofi
Lionel Messi (L) berbincang dengan pelatih Barcelona Luis Enrique (kanan) pada laga La Liga Spanyol di Stadion Cam Nou, Barcelona, Kamis (31/12/2015) dini hari WIB. (EPA/Marta Perez)

Lionel Messi sering dipandang sebagai antitesis dari saingannya, Cristiano Ronaldo. Namun, seperti Ronaldo, Messi juga pernah menentang pelatihnya di masa lalu.

Masalah ini berasal dari upaya pelatih Barcelona Luis Enrique untuk menggantikannya. Ketika Liga Spanyol musim 2014-15, La Blaugrana menjamu Eibar di Camp Nou.

Saat Barcelona unggul 3-0 setelah 75 menit, Enrique memutuskan untuk mengganti Messi. Idenya jelas, memberi pemain berjuluk La Pulga itu istirahat sebelum pertandingan Liga Champions melawan Ajax tiga hari kemudian.

Namun, Messi menolak. Ia memberi isyarat jempol kepada Enrique untuk menunjukkan bahwa dia senang terus bermain.

Enrique tampak frustasi. Ia kemudian memutuskan menarik keluar Neymar. Setelah pertandingan, Enrique menyatakan dia percaya apa yang dikatakan Messi kepadanya. Pada akhirnya, bintang Argentina itu terbukti benar.

Barcelona menang 3-1 atas Ajax dengan dengan Messi mencetak gol dan satu assist untuk Neymar di babak pertama. Namun di babak kedua, Enrique memutuskan mengganti Messi dalam upayanya lagi mengistirahatkannya. Messi pun menyetujui dan diganti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya