Liputan6.com, Jakarta Pelari nasional Triyaningsih punya pengalaman menarik saat menekuni dunianya di olah raga atletik. Atlet kelahiran Semarang ini, mengisahkan suka dukanya saat mengikuti pemusatan latihan sebelum menghadapi event tertentu.
Triyaningsih, yang mendapat predikat ratu lari jarak jauh Indonesia, bahkan Asia Tenggara karena prestasinya ini, menceritakan kisah menarik sekaligus menyeramkan saat menjalani pelatnas di kawasan Pangalengan, Jawa Barat.
Baca Juga
Perempuan berusia 32 tahun ini mengungkapkan kisah berbau mistis pada program atau acara "Silaturahome" atau Silaturahmi From Home, Rabu (27/5/2020), yang dibuat oleh KapanLagi Youniverse (KLY).
Advertisement
Triyaningsih mengaku selama menjalani pelatnas, para atlet tinggal di rumah tua, bekas bangunan Belanda. Dan, kabarnya di tempat itu sering terjadi cerita mistis.
"Ada yang saat tidur selimutnya ditarik. Akhirnya pada ketakutan dan pindah kamar," kata pemegang dua rekor nomor lari 5.000 meter, dan 10 ribu meter SEA Games.
Kemudian ada pula peserta pelatnas yang mengalami kesurupan. "Tapi, yang aneh adalah ada satu atlet yang seperti tersesat, karena terus berlari di satu kawasan tanpa pernah sampai di tujuan," katanya.
"Si atlet akhirnya ditemukan pelatihnya saat hari sudah maghrib," kenang Triyaningsih.
Tetap Latihan
Triyaningsih sendiri saat ini hanya menjalani latihan di rumah menyusul diberlakukannya PSBB akibat pandemi corona Covid-19. "Terganggu sih.. akhirnya harus modifikasi latihan di rumah dengan sepeda statis sambik terus diawasi pelatih lewat video call," katanya.
Saat puasa di bulan Ramadan, Triyaningsih juga tetap melakukan latihan pada pagi dan sore hari. Hanya latihan sore dilakukan dengan ringan.
Triyaningsih adalah pemegang dua rekor nomor lari 5.000 meter, dan 10 ribu meter SEA Games. Rekor lari 5.000 meter dicatat pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand, dengan 15 menit 54 detik.
Advertisement
Deretan Rekor
Dua tahun kemudian, Triyaningsih mencatat rekor di nomor 10 ribu meter di Laos dengan catatan 32 menit 49,47 detik.
Kemudian Triyaningsih meraih medali emas pada SEA Games 2013, 2015, dan 2017. Sayang, ia gagal meraih emas pada SEA Gamaes 2019. Catatan 11 medali emas SEA Games dan 10 rekor menjadikan Triyaningsih layak mendapat predikat ratu lari jarak jauh Indonesia, bahkan Asia Tenggara.