Liputan6.com, Jakarta Enam laga elit akan menghiasi kembalinya ONE Championship pada 31 Juli mendatang. Dalam ajang ONE: NO SURRENDER nanti, salah satu laga yang akan tersaji adalah pertemuan antara dua atlet Muay Thai sensasional – Petchmorakot Petchyindee Academy dan Yodsanklai IWE Fairtex.
Laga ONE Championship tersebut akan menentukan siapa pemilik gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai berikutnya. Saat ini, gelar tersebut digenggam oleh Petchmorakot usai mengalahkan Pongsiri di Istora Senayan Jakarta dalam ajang ONE: WARRIOR’S CODE, Februari lalu.
Di kalangan penikmat Muay Thai, Yodsanklai adalah legenda. Di sisi lain, sang juara bertahan datang dari generasi baru yang membawa darah segar untuk menasbihkan namanya dalam jajaran atlet elit.
Advertisement
Ketika dua atlet ini saling berhadapan, tak mudah untuk memprediksi hasil akhir. Namun Juara Muay Thai Indonesia Rudy “The Golden Boy” Agustian menawarkan sebuah jawaban. Petarung asal Golden Camp ini menganggap Petchmorakot akan mampu mengungguli seniornya.
“Saya kira Petchmorakot akan unggul dalam pertandingan ini,” kata Rudy. “Saat ini Petchmorakot masih dalam kondisi yang prima dan masih sangat aggresif di dalam ring.”
Unggul Agresivitas
Rudy menjelaskan bahwa Petchmorakot unggul dari segi agresivitas, yang ditopang dari usianya yang masih muda. Hal itu dianggap bisa membuat Yodsanklai kewalahan.
Dengan tinggi 180 cm, Petchmorakot juga memiliki kunggulan dari segi jangkauan dibandingkan lawannya yang memiliki postur 171 cm. Selain itu, Petchmorakot dianggap memiliki serangan lutut serta sikut yang berbahaya sehingga akan berusaha memastikan pertandingan berlangsung dalam jarak dekat.
“Petchmorakot akan mengincar kesempatan untuk menyerang dalam jarak dekat,” jelas Rudy. “Ia akan menjaga jaraknya dengan tendangan dan tinju, tapi pada saat ada kesempatan, ia akan langsung menutup jarak dan menyerang dengan lututnya.”
Advertisement
Miliki Kuda-Kuda yang Sama
“The Golden Boy” juga menjelaskan bahwa Yodsanklai terbiasa menghadapai lawan dengan kuda-kuda orthodox, karena atlet legendaris asal Faritex ini merupakan atlet kidal dengan kuda-kuda southpaw. Saat bertemu Petchmorakot yang juga memiliki kuda-kuda southpaw, kematangan Yodsanklai akan diuji.
“Petchmorakot adalah seorang atlet dengan postur tinggi, ini membuatnya unggul dalam melayangkan serangan lutut dalam jarak dekat,” jelas Rudy.
“Itu akan menyulitkan Yodsanklai. Ditambah lagi, Petchmorakot bukanlah atlet sembarangan, dia akan mengantisipasi semua serangan lawannya dan terus maju walaupun terpukul. Dia akan terus maju memberi tekanan dan bermain clinch untuk melucuti senjata Yodsanklai. Saya yakin Yodsanklai akan benar-benar kewalahan.”
Perbedaan Usia
Satu lagi aspek yang membuat Rudy mengunggulkan Petchmorakot adalah jarak usia antara kedua atlet. Di usia 26 tahun, Petchmorakot dianggap memiliki keunggulan dari segi kebugaran dibandingkan sang lawan yang berusia 9 tahun lebih tua.
“Usia pasti akan ada pengaruhnya, apalagi melihat Yodsanklai yang sudah bertanding lama sekali, pasti ada sedikit rasa jenuh baginya. Apa lagi melihat Petchmorakot yang masih ganas-ganasnya,” pungkas Rudy.
Namun jika bicara rekor pertandingan, Yodsanklai memiliki catatan yang lebih ciamik. Ia telah bertanding dalam laga Muay Thai dan kickboxing sebanyak 279 kali, dengan rekor 202-73-4.
Sedangkan Petchmorakot memiliki rekor 160-35-2 dengan 1 laga dianggap no contest.
Advertisement
Link Live Streaming
Meski tertutup bagi publik, ajang mendatang dapat disaksikan lewat ONE Super App dan juga vidio.com. Dapatkan aksesnya melalui link di bawah ini:
https://www.vidio.com/watch/1990299-all-petchmorakot-yodsanklai-knockouts-in-one-championship