Legenda MU Mengecam Taktik Ole Gunnar Solskjaer

Legenda MU Paul Parker mengecam Ole Gunnar Solskjaer karena menggunakan taktik yang tidak biasa melawan RB Leipzig di Liga Champions.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 11 Des 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 21:00 WIB
FOTO: Reaksi Skuat Manchester United Usai Didepak RB Leipzig dari Liga Champions
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, tampak kecewa usai ditaklukkan RB Leipzig pada laga Liga Champions di Red Bull Arena, Rabu (9/12/2020). MU takluk dengan skor 3-2. (ANNEGRET HILSE / POOL / AFP)

Liputan6.com, Manchester - Taktik Manajer Manchester United atau MU Ole Gunnar Solskjaer saat laga kontra RB Leipzig pada laga keenam Grup H Liga Champions terus menuai banyak kritik. Kali ini, yang mengkritik adalah Paul Parker.

Jelang laga, Solskjaer tampak percaya diri MU bisa merebut tiga poin di markas Leipzig, Reb Bull Arena, Rabu (9/12/2020) lalu. Namun kenyataanya, Setan Merah yang hanya butuh hasil imbang untuk melaju ke babak 16 besar, justru kalah 2-3.

Dalam laga itu Solskjaer memainan tujuh pemain bertahan, susunan pemain awal yang tidak biasa. Juru taktik asal Norwergia itu memainkan formasi 3-5-2 untuk untuk mengatasi kekuatan serangan Leipzig.

Tetapi, rencananya tidak berjalan sukses karena MU kebobolan tiga gol terlebih dahulu. Meski Paul Pogba dan kolega sudah berjuang untuk membalikkan hasil, Setan Merah gagal melakukannya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Terlalu Ortodoks

Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer
Timothy Fosu-Mensah dan manajer MU Ole Gunnar Solskjaer berjabat tangan usai pertandingan sepak bola grup H Liga Champions di RB Arena di Leipzig, Jerman, Selasa, Desember. 8, 2020. (Foto AP / Matthias Schrader)

Parker merasa Solskjaer terlalu ortodoks dengan skema pilihannya untuk laga penting. "Solskjaer terlalu bergantung pada dua gelandang bertahan sepanjang waktu. Ini tidak masuk akal," kata mantan pemain MU itu kepada Eurosport:

"Dia akan memasuki pertandingan di mana Anda tak bisa pergi mencari hasil imbang, tapi ketika Anda mengeluarkan dua pemain bertahan, pelatih mereka [Julian Nagelsmann] tidak dapat mempercayai apa yang mereka lakukan."

"Babak pertama memberi tahu Anda mengapa Manchester United memilih tim yang sangat salah dan Anda tidak bisa terus tampil melawan sisi kualitas dan mengubah sistem Anda untuk setiap pertandingan," tambah pria yang pernah membawa MU juara Liga Inggris dua kali.

"Ketika saya bermain untuk United, kami 4-4-2 dan kemudian ketika Eric Cantona datang, itu 4-4-1-1. Itu sangat fleksibel. Setiap orang akan melakukan pekerjaan orang lain. Mereka tidak fleksibel dalam apa yang mereka lakukan."

 

 

Masa Depan Solskjaer

Manchester United
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tampak sedih selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Crystal Palace di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu, 19 September 2020. (Richard Heathcote / Pool via AP)

Lebih lanjut, Parker berbicara tentang masa depan Solskjaer di Old Trafford. "Ole adalah orang yang disukai, dipuja, diidolakan, dihormati semua orang sebagai pemain. Saya ingin tahu apakah dia benar-benar menikmati menjadi orang nomor satu sebagai manajer," ujarnya.

"Itu bukan rasa tidak hormat padanya, tapi sesulit itu, dan apakah Ole akan menjadi nomor dua yang baik? Saya pikir dia akan menjadi nomor dua yang hebat karena sifatnya."

 

 

Menghormati

Manchester United Gagal Kalahkan Southampton
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Southampton pada laga lanjutan Premier League pekan ke-35 di Stadion Old Trafford, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. Manchester United bermain imbang 2-2 atas Southampton. (AFP/Dave Thompson/pool)

"Itu sulit karena saya telah bertemu dia dalam banyak kesempatan dan saya tahu seperti apa dia. Saya tahu para pemain yang bermain dengan saya, bermain dengannya dan saya ingin dia melakukannya dengan baik," tutur Parker.

"Mantan pemain Manchester United di TV tidak akan mengutuknya karena mereka berusaha jujur, ​tetapi mereka ingin tetap menghormati mantan rekan setimnya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya