Thailand Open 2021 : Pebulu Tangkis Indonesia Kesulitan di Laga Pembuka

Pebulu tangkis Indonesia sudah harus bekerja keras pada laga pembuka Yonex Thailand Open 2021 di Impact Arena, Bangkok.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 12 Jan 2021, 17:35 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 17:35 WIB
Anthony Sinisuka Ginting - PBSI Home Tournament
Anthony Sinisuka Ginting juara tunggal putra PBSI Home Tournament usai mengalahkan Shesar Hiren Rhustavito pada laga final di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (10/7/2020). (foto: PBSI)

Liputan6.com, Bangkok - Pebulu tangkis Indonesia mulai berlaga di Yonex Thailand Open 2021, Selasa, 12 Januari. Sebelumnya, mereka sempat vakum sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19 yang melanda di banyak negara.

Namun, penampilan para pemain skuat Garuda pada laga pembuka di Impact Arena, Bangkok, tidak mudah. Apalagi, turnamen berhadiah total US$ 1 juta ini juga merupakan kalender pembuka BWF di 2021.

Anthony Sinisuka Ginting dan kolega sepertinya membutuhkan adaptasi yang lebih cepat lagi setelah absen sekitar 10 bulan dari pertandingan. Baik yang lolos ke babak kedua atau yang terganjal di partai perdana, langkahnya tidak mudah pada pertandingan perdana Thailand Open.

"Memang sudah lama pemain tidak bertanding, tetapi bukan ini yang menjadi kendala. Pemain belum cepat berdaptasi dengan lapangan yang berpendingin ruangan dan ada hembusan angin," ucap Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

"Ini yang membuat permainan mereka belum maksimal di babak pembuka, baik yang kalah maupun menang. Kita berharap, besok mereka bisa lebih in dan lebih lepas mainnya."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Hafiz / Gloria

Hafiz Faisal / Gloria Emanuelle Widjaja
Ganda campuran Indonesia Hafiz Faisal / Gloria Emanuelle Widjaja. (Humas PP PBSI)

Butuhnya penyesuaian terlihat pada kekalahan Hafiz Faizal / Gloria Emanuelle Widjaya. Ganda campuran Indonesia inibelum bisa langsung in ketika memulai pertandingan sehingga dijegal Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa dari India dengan skor 11-21, 29-27, 16-21.

"Untuk game pertama tadi, kita kalah start. Pola kita terserang terus karena lebih banyak bertahan. Faktor kalah dan menang angin juga sangat berpengaruh. Game kedua, kami ubah dan beruntung bisa mengejar poin dan menang. Sayang di game ketiga kami sudah ketinggalan," kata Gloria.

"Kami main terlalu pelan, startnya lambat di game pertama. Masuk lapangan seperti masih mencari-cari bentuk permainan, masih meraba-raba. Pada game kedua sudah mulai menemukan pola, kami main lebih baik, lebih nyerang. Tapi di game ketiga, balik lagi seperti di game pertama. Kalah start, mainnya lambat lagi," timpal Hafiz.

Kekalahan juga diderita Gregoria Mariska Tunjung. Pemain berusia 21 tahun ini kalah 21-15, 15-21, dan 14-21 dari Sung Ji-hyun dari Korea Selatan.

"Sebetulnya tidak begitu susah. Cuma tadi saya masih kurang tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri," ucap Gregoria.

 

Tunggal putra

Jonatan Christie - PBSI Home Tournament
Jonatan Christie lolos ke semifinal PBSI Home Tournament usai mengalahkan Karono pada perempat final di Pelatnas PBSI, Jakarta, Kamis (9/7/2020). (foto: PBSI)

Di tunggal putra, dua andalan Merah-Putih melaju. Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan Heo Kwang-hee dari Korea Selatan) 21-15, 11-21, 21-16. Sementara Jonatan Christie menekuk wakil Singapura, Loh Kean Yew, 13-21, 21-10, 21-16.

"Game pertama sebetulnya saya bisa mengatasi dan membawa pola main ke pola permainan saya. Jadi, dia tidak nyaman dan banyak mati sendiri," ujar Ginting.

"Di game kedua malah kebalikannya, saya malah terbawa pola permainan dia dan banyak mati sendiri. Di game ketiga, saya mencoba untuk mengambil inisiatif serangan dan membalikkan ke pola permainan saya," imbuhnya.

Sedangkan Jonatan menyebut feeling permainannya belum pulih seperti dulu setelah 10 bulan tidak bertanding. Selain itu, pada awal pertandingan juga ada perasaan sedikit tegang.

"Tetapi, itu sih balik lagi dari pikirannya. Pikiran supaya tidak terbawa suasana. Jadi berpikirnya itu jangan mau kalah. Saya pun bermain mati-matian dari game kedua dan ketiga. Memang ada beberapa kendala, dari angin juga. Tapi, secara overall sih oke," tutur Jojo, sapaan akrab Jonatan.

 

Ganda putra

Indonesia Masters 2020
Ganda Putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian, saat menghadapi ganda China, Xuan Yi Ou/Zhang Nan, pada laga Indonesia Masters 2020 di Istora, Jakarta, Kamis (16/1). Fajar/Rian unggul 21-10, 12-21 dan 21-19. (Bola.com/Yoppy Renato)

Di ganda putra, Muhammad Rian Ardianto / Fajar Alfian juga harus bertarung tiga game untuk lolos dari lubang jarum. Sempat ketinggalan 18-20 pada game ketiga melawan Nipitphon Phuangphuapet / Tanupat Viriyangkura, mereka akhirnya menang atas wakil tuan rumah dengan skor 17-21, 21-16, dan 22-20.

"Di game ketiga, saat tertinggal 18-20, kami saling mengingatkan saja kalau masih bisa karena belum berakhir. Harus coba terus sampai bisa dan Alhamdulillah bisa menang," kata Rian.

Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando sukses memenangi laga perang saudara. Mereka menekuk rekan sepelatihan di Pelatnas Cipayung, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 15-21, 29-27, 21-13.

"Di sini kami hanya ingin bermain semaksimal mungkin, mengeluarkan seluruh kemampuan yang kami punya," ucap Leo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya