Toni Kroos Bicara Peluang Jerman Lolos dari Grup Neraka di Euro 2020 / 2021

Toni Kroos bicara soal pertandingan melawan Prancis dan Portugal yang disebutnya sebagai duel kepagian di Euro 2020 / 2021.

oleh Defri Saefullah diperbarui 12 Jun 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2021, 11:00 WIB
Toni Kroos
Toni Kroos bakal jadi pemimpin di squad Jerman sebagai pemain senior di Euro 2020 / 2021 (Christof Stache/AFP)

Liputan6.com, Budapest- Toni Kroos menjadi salah satu pemain paling berpengalaman di Timnas Jerman pada Euro 2020/2021 kali ini. Kroos pun harus memimpin rekannya lebih muda agar bisa merebut kembali supremasi di Piala Eropa.

Tugas itu tak mudah karena Jerman masuk dalam grup neraka yaitu grup F Piala Eropa 2020. Dimana grup ini diisi tim juara seperti Prancis dan Portugal, tanpa mengecilkan Hungaria yang jadi underdog di grup ini.

Jerman terakhir kali menangi Euro pada 1996 lalu. Toni Kroos, 31 tahun, kini bakal berusaha untuk memberi trofi terakhir bagi Joachim Low yang bakal tinggalkan Jerman setelah 15 tahun melatih.

Kroos pun menatap antusias Euro 2020 kali ini. Meskipun Der Panzer, julukan Jerman, tergabung di grup paling sulit.

"Saya pikir tak ada grup yang lebih sulit dari ini. Meski begitu, kami antusias menghadapinya," katanya seperti dikutip situs Euro 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video Menarik


Duel Kepagian

Timnas Jerman
Timnas Jerman saat berlatih jelang Euro 2020/ 2021 (AFP)

 

Toni Kroos menilai duel di grup F bakal terlalu cepat terjadi. Dia menilai duel melawan Prancis atau Portugal seharusnya terjadi di semifinal atau perempat final.

"Ada beberapa laga yang harusnya terjadi di perempat final atau semifinal. Tapi ini sudah terjadi. Penting bagi kami untuk langsung keluarkan penampilan terbaik, kalau tidak jalan kami bakal sulit," ujarnya.

 


Persaingan Makin Sulit

Toni Kroos
Timnas Republik Ceska Vs Timnas Jerman (AP Photo/Petr David Josek)

 

Kroos menilai wajar kalau Jerman kesulitan untuk berjaya di Piala Eropa. Itu dikatakannya karena banyak negara yang memiliki pemain berbakat.

"Jerman selalu membuktikan jadi salah satu tim favorit. Kalau Anda tembus semifinal atau final, Anda pasti favorit. Tapi ada tim lain yang juga punya kualitas sangat tinggi, mereka juga incar juara," katanya.

"Di semifinal atau final, ini soal siapa tampil lebih baik di hari itu. Saya ingat lawan Prancis di Piala Eropa 2016, karena ketidak beruntungan Prancis unggul 1-0 lewat penalti."


Infografis Jangan Nobar Euro 2020

Infografis Gibol Jangan Nobar Euro 2021
Infografis Gibol Jangan Nobar Euro 2021 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya