Profil Roberto Mancini, Sang Revolusioner Taktik Timnas Italia

Roberto Mancini menjelma sebagai pelatih fantastis bersama Timnas Italia

oleh Dzaky Nurcahyo diperbarui 11 Jul 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 20:00 WIB
Italia Siap Taklukkan Spanyol di Wambley
Pelatih Italia, Roberto Mancini duduk selama sesi latihan di stadion Hive di London, Inggris, Senin (5/7/2021). Italia merengkuh tiket semifinal Euro 2020 usai menang 2-1 atas Belgia. (AP/Matt Dunham)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Italia Roberto Mancini menjadi buah bibir para pecinta sepak bola. Hal ini disebabkan keberhasilan Mancini berhasil membawa Gli Azzurri melaju ke final Euro 2020.

Mancio, sapaan akrabnya, memang patut diapresiasi atas kerja keras yang digoreskan. Ia mampu menjadi cahaya bagi Gli Azzurri usai gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Pelatih berusia 56 tahun itu membawa perubahan besar di segala lini permainan Italia. Mancio merevolusi gaya permainan “catenaccio” yang menjadi ciri khas Italia menjadi lebih modern.

Sebab, sepak bola saat ini tidak hanya tentang bertahan dan pintar dalam menganalisa pertandingan. Namun, perlu melakukan penyerangan yang intens demi mencetak gol ke gawang lawan.

Pemahaman catenaccio rela didobraknya demi meningkatkan kreativitas permainan anak asuhnya. Dengan skema 4-3-3, eks bomber Sampdoria ini sukses menjadikan Gli Azzurri sebagai tim yang ditakuti di Piala Eropa 2020.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

Tak Terkalahkan

Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini.
Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini, memberikan instruksi kepada timnya ketika bersua Bulgaria pada laga kedua Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, di Vasil Levski National Stadium, Senin (29/3/2021) dini hari WIB. (AFP/Nikolay DOYCHINOV)

Sejak ditunjuk FIGC untuk menggantikan posisi Gian Piero Ventura pada Mei 2018, Mancio menjelma bak juru selamat. Tercatat hingga hari ini Italia hanya mengalami dua kekalahan.

Bahkan kekalahan tersebut terjadi pada awal penunjukan Mancio sebagai pelatih anyar. Waktu itu Italia kalah 1-3 atas Prancis di pertandingan persahabatan dan 0-1 kontra Portugal di ajang UEFA Nations League 2018.

Pasca kekalahan terakhir kontra Portugal, kini Italia mampu menorehkan 33 pertandingan tanpa kekalahan. Hal ini sekaligus menjadikan Mancio sebagai pelatih Italia pertama yang mencatatkan rekor fantastis tersebut.

Seperti dilansir Opta, eks pelatih Manchester City ini membalap rekor pelatih Italia medio 1920-an, Vittorio Pozzo, yang mencatatkan 30 pertandingan tanpa kekalahan.

Rekor Lainnya

FOTO: Italia Siap Hadapi Turki di Laga Pembuka Euro 2020
Pelatih Italia Roberto Mancini berjalan di sepanjang lapangan selama sesi latihan jelang melawan Turki pada pertandingan grup A Euro 2020 di Olympic Stadium, Roma, Italia, Kamis (10/6/2021). Italia akan melawan Turki pada 11 Juni 2021 waktu setempat. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Selain menorehkan 33 pertandingan tanpa kekalahan, Mancio juga diketahui mencatatkan rekor lain. Ia tercatat menyamai rekor jumlah gol Gli Azzurri kala menjuarai Piala Dunia 2006 dengan jumlah 12 gol.

Torehan ini tentu bisa terlampaui bila Italia mampu mencetak gol ke gawang Inggris di babak final Euro 2020, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.

Karier Roberto Mancini sebagai Pemain

Roberto Mancini
Roberto Mancini (JOHN THYS/AFP)

Periode – Klub

1981-1982 – Bologna

1982-1997 – Sampdoria

1997-2001 – Lazio

2001 – Leicester City

Karier Roberto Mancini sebagai Pelatih

Kalahkan Spanyol Lewat Adu Penalti, Italia ke Final Euro 2020
Pelatih Italia, Roberto Mancini (kedua kanan) memberi selamat kepada kiper Gianluigi Donnarumma setelah semifinal Euro 2020 melawan Spanyol di Stadion Wembley, London, Inggris, Rabu (7/7/2021). Italia akan bertemu antara pemenang Inggris vs Denmark di babak final. (AP Photo/Matt Dunham,Pool)

Periode – Klub

2001-2002 – Fiorentina

2002-2004 – Lazio

2004-2008 – Inter Milan

2009-2013 – Manchester City

2013-2014 – Galatasaray

2014-2016 – Inter Milan

2017-2018 – Zenit Saint Petersburg

2018-sekarang – Timnas Italia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya