Sanksi WADA Dicabut, Bagaimana LADI ke Depannya?

Sanksi WADA untuk LADI akan segera dicabut sehingga bendera Merah Putih bisa berkibar lagi.

oleh Thomas diperbarui 26 Jan 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 21:00 WIB
Logo LADI
Logo LADI (Ist)

Liputan6.com, Jakarta- Kerinduan masyarakat Indonesia melihat Bendera Merah Putih bisa berkibar lagi di arena olahraga internasional segera berakhir. Badan Anti-Doping Dunia (WADA) akan mencabut sanksi untuk Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

Diperkirakan pada awal Februari 2022, sanksi WADA terhadap LADI akan dicabut. Dengan demikian bendera Merah Putih sudah bisa dikibarkan lagi ketika atlet Indonesia terjun di ajang olahraga internasional.

Pekan lalu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, ex-officio Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari sudah melaporkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali perihal bendera Merah Putih dapat berkibar lagi bulan depan.

Kabar tersebut kemudian diperkuat dengan keterangan resmi WADA pada 17 Januari lalu. Lembaga yang berpusat di Kanada ini memastikandua National Anti-Doping Organization (NADO) tengah dalam proses pemulihan, yakni Thailand dan Indonesia.

Pengamat olahraga Abdul Sukur gembira karena Merah Putih bisa segera berkibar lagi. Lelaki yang menjabat sebagai Wakil Rektor III Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mengapresiasi kinerja Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA bentukan Menpora yang telah membuka pintuk komunikasi ke pihak terkait serta mendorong LADI dalam menyelesaikan kewajibannya.

Fungsi LADI

WADA
Badan Antidoping Dunia (WADA) menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

“Kerja Gugus Tugas ini luar biasa karena sanksi LADI yang seharusnya berlaku satu tahun hingga 7 Oktober 2022 bisa di-review dalam waktu empat bulan. Tentu itu tidak lepas dari diplomasi Gugus Tugas yang dipimpin Ketua NOC Indonesia Pak Raja Sapta Oktohari dan kerja keras LADI dalam memenuhi kekurangan yang diminta WADA serta dukungan penuh Kemenpora,” kata Abdul dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).

Abdul berharap sanksi kali ini bisa menjadi peringatan bagi Indonesia untuk mengedapankan fungsi LADI yang sesungguhnya. Meskipun untuk sampai pada posisi tersebut perlu pengawasan internal yang dapat dilakukan oleh Gugus Tugas.

Apalagi, Okto sebagai Ketua Gugus Tugas selalu menekankan di depan WADA bahwa pemerintah Indonesia serius menjadikan LADI sebagai lembaga profesional, independen, dan modern.

 

Pelajaran

“Semoga sanksi LADI kali ini menjadi yg terakhir diterima Indonesia. Ke depan, LADI harus independen, profesional, dan modern karena ini aspek penting dalam mendukung olahraga prestasi Indonesia,” ujar Abdul yang juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan II UNJ.

“Agar hal ini tidak terulang kembali di masa depan, saya rasa perlu ada tim pengawas dan pendampingan yang mungkin bisa dibentuk Kemenpora sampai memastikan LADI bisa bekerja dengan memenuhi standar WADA.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya