Menghindari Degradasi, Klub Liga Prancis Suap Tim Lawan dengan Wine

Sepanjang Ligue 2 2013/14, Nimes Olympique diketahui telah melakukan pengaturan skor dalam empat laga.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 01 Mar 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 18:30 WIB
Memphis Depay Tak Berkutik, Lyon Ditahan Imbang Nimes
Penyerang Lyon, Memphis Depay, berebut bola dengan pemain Nimes pada laga lanjutan Liga Prancis di Stadion Groupama, Sabtu (19/9/2020) dini hari WIB. Lyon bermain imbang 0-0 atas Nimes. (AP Photo/Laurent Cipriani)

Liputan6.com, Jakarta Pengaturan skor atau match fixing tidak selamanya melibatkan uang dengan nominal tertentu. Penyuapan di sepak bola juga bisa dilakukan dalam bentuk lain, termasuk lusinan wine atau anggur. 

Seperti dilansir dari Dailystar, praktik ini terjadi di sepak bola Prancis yang melibatkan dua klub Ligue 2, Nimes Olympique dan Caen pada musim 2014 lalu. Saat itu, Nimes tengah berjuang lepas dari jerat degradasi, sedangkan Caen yang menjadi lawannya di ambang promosi ke level lebih tinggi, Ligue 1.

Pertemuan kedua tim seharusnya berlangsung di awal musim, tapi batal terlaksana. Hal ini membuat pertandingan digeser di antara dua lata terakhir mereka pada musim tersebut. 

Menurut laporan L'Equipe, Nimes kemudian melakukan pendekatan kepada Caen agar bersedia bermain imbang 1-1 demi mengamankan peluang keduanya. Proses negosiasi dilakukan 48 jam sebelum kedua tim bertanding dan baru mendapat kata sepakat pada jeda babak pertama. 

 


Kiriman Wine

Mencicipi Sensasi Wine Organik di Millesime Bio 2018 Prancis
Pengunjung mencicipi wine organik dalam pameran Millesime Bio 2018 di Kota Montpellier, Prancis, Senin (29/1). Sebanyak seribu peserta mengikuti pameran ini pada tahun lalu. (AFP PHOTO/PASCAL GUYOT)

Selama turun minum, Nimes mengirimkan beberapa kotak wine kepada ruang ganti Cean sebagai bayaran atas pengaturan skor tersebut. Dan susuai kesepakatan, skor berakhir imbang 1-1. Caen pun proomosi ke Ligue 1 usai menempati urutan ketiga klasemen akhir dan Nimes batal degradasi. 

Tambahan satu poin dari Cean membuat Nimes berakhir di urutan ke-15 klasemeb akhir Ligue 2. 

 

 


Presiden Klub Mundur

Belakangan, skandal ini akhirnya terbongkar. Presiden Nimes, Jean Marc Conrard kemudian dibawa ke pengadilan dan memutuskan mundur dari jabatannya. Hasil investigasi kemudian membuatnya menerima hukuman larangan berakivitas di sepak bola selama tujuh tahun. 

Ternyata, bukan kali ini saja Nimes mengatur pertandingan di Ligue 2. Sepanjang musim 2013/14, setidaknya ada empat pertandingan Nimes yang hasilnya sudah diatur sejak awal. 

Sementara itu, Nimes Olympique sebenarnya sempat kembali ke Ligue 1. Namun musim 2020/2021 lalu, tim yang dijuluki Les Crocodiles itu kembali degradasi dan harus berlaga di Ligue 2. Nimes turun kasta setelah hanya berhasil finis di posisi ke-19 pada klasemen terakhir. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya